Viral, Ketua RT di Jelambar Kutip Rp50.000 dari Warga Penerima Bansos Presiden
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang oknum anggota Ketua RT diduga mengutip uang Rp50.000 kepada setiap warga yang hendak mengambil bantuan Presiden Joko Widodo. Informasi itu, didapat setelah istri Drummer Superman Is Dead, Jerinx, Nora Alexandra mengunggah ulang melalui insta story.
Dalam unggahan ulang di insta story @ncdpapl, terlihat postingan mengenai adanya dugaan pungutan itu disampaikan oleh pemilik akun @adngrk. Setelah di telusuri, salah satu postingan akun @adngrk itu memang menuliskan penelusurannya tentang bantuan presiden yang dianggap tak tepat sasaran.
Dalam postingannya, akun tersebut menyampaikan beberapa keluhan dari pengguna instagram yang disampaikan melalui pesan pribadi. Salah satunya tentang adanya pungutan sebesar Rp 50.000 untuk mengambil bantuan tersebut dialami oleh warga di RT 10 RW 04, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Dalam curhatan dari akun yang namanya dirahasiakan, pemilik menceritakan bahwa ibunya baru dikabarkan bantuan siap diterima apabila telah membayar uang Rp 50.000 yang katanya untuk uang bulanan. Bahkan, ibunya sempat berkelahi dengan ketua RT setempat agar bisa mendapatkan bantuan sosial dari presiden. (Baca juga; Anies Libatkan RT/RW Pantau Perkembangan Covid-19 Pascalibur Panjang )
Ketua RT Pilih Diam
SINDOnews mencoba telusuri persoalan ini dan menghubungi ketua RT setempat, Trio Segara. Namun saat di hubungi, ketua RT enggan berkomentar mengenai hal tersebut.
Sementara itu, Ketua RW 04 Jelambar, Anto memastikan tak ada pungutan yang dilakukan kepada warga untuk mendapatkan bantuan sosial, baik yang berasal dari Presiden maupun Pemprov DKI Jakarta.
Anto menjelaskan di wilayah RW 04 ada sebanyak 483 warga yang terdata mendapatkan bantuan dari Presiden dan 158 warga terdata menerima bantuan Pemprov DKI Jakarta.
"Saya pastikan enggak ada permintaan uang seperti itu. Dari warga sendiri juga enggak ada yang melaporkan mengenai hal itu," kata Anto ditemui di Pos RW 04 Jelambar. (Baca juga; 2 Kecamatan di Kota Depok Masuk Zona Kuning, Sembilan Masih Zona Orange )
Masalah Pribadi
Mengenai viralnya informasi itu, Anto menduga hal itu dilatarbelakangi adanya masalah pribadi antara Ketua RT 10 dengan salah satu warganya. Sebab, Anto sendiri mendengar bahwa ada salah satu warga di RT 10 yang memiliki konflik berkepanjangan dengan sang ketua RT.
"Jadi warga itu dengan pengurus RT ada masalah mungkin. Jadi memang bukan karena bansos saja, sudah lama memang kayak ada masalah pribadi di antara mereka," tutur Anto.
Dalam unggahan ulang di insta story @ncdpapl, terlihat postingan mengenai adanya dugaan pungutan itu disampaikan oleh pemilik akun @adngrk. Setelah di telusuri, salah satu postingan akun @adngrk itu memang menuliskan penelusurannya tentang bantuan presiden yang dianggap tak tepat sasaran.
Dalam postingannya, akun tersebut menyampaikan beberapa keluhan dari pengguna instagram yang disampaikan melalui pesan pribadi. Salah satunya tentang adanya pungutan sebesar Rp 50.000 untuk mengambil bantuan tersebut dialami oleh warga di RT 10 RW 04, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Dalam curhatan dari akun yang namanya dirahasiakan, pemilik menceritakan bahwa ibunya baru dikabarkan bantuan siap diterima apabila telah membayar uang Rp 50.000 yang katanya untuk uang bulanan. Bahkan, ibunya sempat berkelahi dengan ketua RT setempat agar bisa mendapatkan bantuan sosial dari presiden. (Baca juga; Anies Libatkan RT/RW Pantau Perkembangan Covid-19 Pascalibur Panjang )
Ketua RT Pilih Diam
SINDOnews mencoba telusuri persoalan ini dan menghubungi ketua RT setempat, Trio Segara. Namun saat di hubungi, ketua RT enggan berkomentar mengenai hal tersebut.
Sementara itu, Ketua RW 04 Jelambar, Anto memastikan tak ada pungutan yang dilakukan kepada warga untuk mendapatkan bantuan sosial, baik yang berasal dari Presiden maupun Pemprov DKI Jakarta.
Anto menjelaskan di wilayah RW 04 ada sebanyak 483 warga yang terdata mendapatkan bantuan dari Presiden dan 158 warga terdata menerima bantuan Pemprov DKI Jakarta.
"Saya pastikan enggak ada permintaan uang seperti itu. Dari warga sendiri juga enggak ada yang melaporkan mengenai hal itu," kata Anto ditemui di Pos RW 04 Jelambar. (Baca juga; 2 Kecamatan di Kota Depok Masuk Zona Kuning, Sembilan Masih Zona Orange )
Masalah Pribadi
Mengenai viralnya informasi itu, Anto menduga hal itu dilatarbelakangi adanya masalah pribadi antara Ketua RT 10 dengan salah satu warganya. Sebab, Anto sendiri mendengar bahwa ada salah satu warga di RT 10 yang memiliki konflik berkepanjangan dengan sang ketua RT.
"Jadi warga itu dengan pengurus RT ada masalah mungkin. Jadi memang bukan karena bansos saja, sudah lama memang kayak ada masalah pribadi di antara mereka," tutur Anto.
(wib)