Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Bantu Ibu, Bocah Penghafal Alquran Ini Berjualan Makanan Keliling di Depok
loading...
Shaka bocah penghafal Alquran yang berjualan makanan untuk membantu ibunya.Foto/SINDOnews/R Ratna Purnama
A
A
A
DEPOK - Masa pandemi covid-19 membuat semua orang harus putar otak untuk bertahan hidup. Termasuk yang dilakukan seorang bocah di Kota Depok bernama Shaka.
Usianya masih 11 tahun dan duduk di bangku kelas VI sekolah dasar di Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari, Depok. Berbeda dari anak seusianya, di masa pandemi Covid-19 ini Shaka harus ikut banting tulang untuk membantu orang tuanya.
Di waktu luangnya, Shaka tidak bermain seperti anak-anak lain. Dia harus berjualan makanan ringan bersama neneknya di wilayah Kelurahan Duren Mekar.
Shaka bersekolah di madrasah, usai mengikuti belajar online bersama kawannya di masa Covid-19 sekitar pukul 11.00 sudah mempersiapkan dagangannya untuk dijual. Sebelum berjualan di sebuah rumah makan, Shaka selalu mendahulukan diri untuk melaksanakan ibadah salat Zuhur.
Begitu terdengar suara azan, Shaka langsung mengambil wudhu untuk salat di musala kecil yang ada di sekitar rumah makan itu. Usai melaksanakan salah zuhur, bocah kecil ini menjajakan dagangannya menawarkan kepada pengunjung di sekitar rumah makan tersebut.
Ketika ditanya Shaka pun menjawab dengan sopan. Dia mengaku masih bersekolah dan berjualan untuk membantu orang tua. “Saya setiap hari bantu orang tua bersama nenek berjualan makanan di sini,” katanya, Selasa (3/11/2020). (Baca: Di Hadapan Massa, Babe Haikal Rela Ditangkap dan Ditembak Demi Nabi Muhammad)
Shaka bercerita bahwa dia berjualan untuk membantu ibunya yang hanya buruh laundry. Sedangkan ayahnya sudah berpisah sehingga dia bersama neneknya membantu usaha untuk menghidupi keluarga. “Saya bantu ibu berjualan sama nenek, lumayan buat tambahan,” ceritanya.
Shaka juga bercerita bahwa dia rutin menghafal quran. Bahkan sekarang ini dirinya hafal juz 30 Alquran. “Sudah hafal juz 30,” ucapnya.
Shaka pun kembali berjualan setelah bercerita dan menunaikan ibadah. Ditanya apakah dia tidak ingin bermain seperti yang lain, Shaka hanya menjawab singkat. “Kalau main nanti enggak ada yang bantu ibu,” pungkasnya.
Usianya masih 11 tahun dan duduk di bangku kelas VI sekolah dasar di Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari, Depok. Berbeda dari anak seusianya, di masa pandemi Covid-19 ini Shaka harus ikut banting tulang untuk membantu orang tuanya.
Di waktu luangnya, Shaka tidak bermain seperti anak-anak lain. Dia harus berjualan makanan ringan bersama neneknya di wilayah Kelurahan Duren Mekar.
Shaka bersekolah di madrasah, usai mengikuti belajar online bersama kawannya di masa Covid-19 sekitar pukul 11.00 sudah mempersiapkan dagangannya untuk dijual. Sebelum berjualan di sebuah rumah makan, Shaka selalu mendahulukan diri untuk melaksanakan ibadah salat Zuhur.
Begitu terdengar suara azan, Shaka langsung mengambil wudhu untuk salat di musala kecil yang ada di sekitar rumah makan itu. Usai melaksanakan salah zuhur, bocah kecil ini menjajakan dagangannya menawarkan kepada pengunjung di sekitar rumah makan tersebut.
Ketika ditanya Shaka pun menjawab dengan sopan. Dia mengaku masih bersekolah dan berjualan untuk membantu orang tua. “Saya setiap hari bantu orang tua bersama nenek berjualan makanan di sini,” katanya, Selasa (3/11/2020). (Baca: Di Hadapan Massa, Babe Haikal Rela Ditangkap dan Ditembak Demi Nabi Muhammad)
Shaka bercerita bahwa dia berjualan untuk membantu ibunya yang hanya buruh laundry. Sedangkan ayahnya sudah berpisah sehingga dia bersama neneknya membantu usaha untuk menghidupi keluarga. “Saya bantu ibu berjualan sama nenek, lumayan buat tambahan,” ceritanya.
Shaka juga bercerita bahwa dia rutin menghafal quran. Bahkan sekarang ini dirinya hafal juz 30 Alquran. “Sudah hafal juz 30,” ucapnya.
Shaka pun kembali berjualan setelah bercerita dan menunaikan ibadah. Ditanya apakah dia tidak ingin bermain seperti yang lain, Shaka hanya menjawab singkat. “Kalau main nanti enggak ada yang bantu ibu,” pungkasnya.
(hab)
Explore More