Ditahan di Kantor Polres Bekasi, Puluhan Pelajar Menangis

Rabu, 14 Oktober 2020 - 18:34 WIB
loading...
Ditahan di Kantor Polres Bekasi, Puluhan Pelajar Menangis
Jeritan tangis puluhan pelajar setelah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota. Foto: SINDOnews/Abdulla M Surjaya
A A A
BEKASI - Jeritan tangis puluhan pelajar pecah usai mereka menjalani penyuluhan selama satu hari di kantor Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi Kota. Pelajar ini diamankan lantaran hendak ikut aksi unjuk rasa, Selasa (13/10/2020).

Upaya mereka ikut dalam massa aksi di DKI Jakarta tidak berhasil setelah terjaring operasi penyekatan yang dilakukan petugas gabungan dari personel kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah di beberapa titik perbatasan Bekasi dengan DKI Jakarta. (Baca juga: 187 Pelajar Kabupaten Bekasi Diamankan Polisi, Terjaring Hendak Demo Omnibus Law)

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kompol Wijonarko, mengatakan, pelajar ini diamankan oleh Polsek Medan Satria dan Polsek Bekasi Utara."Mereka tertangkap basah hendak berangkat ke Jakarta menggunakan kereta dan kendaraan," ujarnya, Rabu (14/10/2020).

Puluhan pelajar yang terjaring operasi penyekatan massa aksi disatukan ke Polres Metro Bekasi. Sejak malam, mereka mendapatkan penyuluhan oleh aparat. "Kita bagi-bagi mereka sarung, baju koko, dan peci. Kemudian juga mereka kita ajak untuk salat berjamaah," ungkapnya.

Wijonarko menyebut, seluruh pelajar awalnya mengelak saat dimintai keterangan oleh petugas soal aktivitasnya dengan bergerombol. Saat ditangkap, kepada petugas pelajar mengaku ingin ke Stasiun Jatinegara.

"Kami tangkap mereka di Stasiun Bekasi, di sana mereka ngakunya mau ke Jatinegara, mau beli ikan cupang," ujarnya. Namun, akhirnya mereka mengaku mau ikut dalam aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Jakarta. (Baca juga: Lagi, 27 Pelajar Diamankan Polsek Tambora saat Akan Demo 1310 )

Oleh karenanya, Wijonarko memerintahkan kepada anggotanya untuk memanggil masing-masing orang tua pelajare. Tujuannya sekaligus untuk memperingatkan kepada orang tua agar dapat terus memantau aktivitas anaknya yang masih tercatat sebagai pelajar.

"Makanya, hari ini kita hadirkan orang tua masing-masing. Tadi juga saya sampaikan kepada orang tua jika anaknya ini ingin ikut dalam aksi di Jakarta, mereka kami berikan waktu untuk meminta maaf kepada orang tuanya dan tidak lagi berbuat nekad mengikuti aksi," tegasnya.

Dari peristiwa ini, Wijonarko akan mengevaluasi agar tidak lagi ada pelajar tingkat SMP/SMA sederajat ikut turun dalam aksi demonstrasi. Salah satunya yaitu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan di tingkat daerah.

"Kedepanya, harus ada sanksi agar mereka bisa jera," tegasnya.

Sementara pelajar berinisal AR (17) mengatakan bahwa hendak menuju aksi lantaran ada banyak seruan di media sosial. AR dan kawan-kawan kemudian berangkat dengan mengempeng kendaraan bak terbuka ke Stasiun Bekasi. "Karena ada seruan, dan anak STM kumpul di Jakarta," katanya.

(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1719 seconds (0.1#10.140)