Berhasil Terapkan Good Governance Layanan Publik, Kusnanto Layak Jadi Wali Kota Bekasi

Minggu, 21 April 2024 - 06:34 WIB
loading...
Berhasil Terapkan Good...
Direktur RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Kusnanto Saidi dinilai layak menjadi Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024. Foto/istimewa
A A A
BEKASI - Nama Direktur RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Kusnanto Saidi kian diperhitungkan dalam bursa Calon Wali Kota Bekasi dalam Pilkada 2024 . Pasalnya, kerja nyata Kusnanto sebagai abdi negara telah berhasil meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kota Bekasi.

Pelayanan tersebut di antaranya, Sistem Berobat Jalan Online (Siberojol), Siap Antar Obat Ke Rumah (Sitaro) dan Siap Pasien Antar Boleh Pulang (Sipabolang) melalui ambulans RSUD Chasbullah Abdulmadjid.

Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansah menilai apa yang sudah dilakukan Kusnanto bisa menjadi role model bagi kepala rumah sakit negeri lainnya yang dianggap selalu kalah dengan rumah sakit swasta.

“Kinerja Kusnanto sebagai bentuk upaya sungguh-sungguh untuk optimalisasi pelayanan publik. Sehingga di situ ada istilah inovasi layanan publik, jadi Dirut menerapkan inovasi layanan publik secara komperhensif dan berkesinambungan juga," kata Trubus, Minggu (21/4/2024).



Dia juga melihat berbagai layanan yang diterapkan atau yang diaplikasikan di RSUD Bekasi telah sesuai dengan kebutuhan publik saat ini. "Sifatnya sangat dinamis kan, jadi yang diutamakan lebih ke percepatan layanan, sehingga inovasi yang ditekankan atau yang di fokuskan adalah mengenai bagaimana kepuasan pelanggan atau kepuasan publik," lanjutnya.

Dengan begitu, Kusnanto juga sekaligus melakukan branding terhadap RSUD Bekasi, yang selama ini rumah sakit negeri dianggap kalah dengan swasta dalam hal pelayanan. "Dirut mem-branding RSUD agar lebih unggul dari swasta, jadi ini bisa menjadi role model bahwa rumah sakit negeri RSUD itu bisa melakukan, nah ini dia memberi contoh," kata Trubus.



Dirinya pun kemudian menyinggung image rumah sakit negeri yang diduga hanya menghabiskan anggaran negara, namun korupsinya tinggi. "Nah, mestinya dengan adanya layanan publik seperti di RSUD Bekasi ini bisa menerapkan transparansi, akuntabilitas, penerapan good governance atau tata kelola yang baik begitu," katanya.

Dengan begitu, menurutnya rumah sakit negeri bisa unggul dari rumah sakit swasta dalam hal pelayanan publiknya. "Karena rumah sakit daerah itu dari APBN, perilaku korupsinya tinggi. Nah rupanya Kusnanto mencoba menerapkan berbagai program yang kaitannya dengan pelayanan yang optimal," kata dia.

Menurutnya, sejumlah inovasi layanan yang ada di RSUD Bekasi juga telah didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga bisa berjalan dengan baik. "Itu kan dukungan SDM-nya bagus itu, karena kan biasanya program kayak gitu harus didukung oleh SDM dan infrastruktur. Nah, dia rupanya sudah melakukan perencanaan yang matang," ujarnya.

Sebagai informasi, di bawah kepemimpinan Kusnanto, RSUD Kota Bekasi juga pernah mendapatkan penghargaan TOP 45 Kompetisi Inovasi Jawa Barat 2021 dan jadi penilaian atas raihan Pemerintah Kota Bekasi sebagai Anugerah Kota Terinovatif Peringkat ke-2 Tingkat Nasional Ajang Innovation Government Award (IGA) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1915 seconds (0.1#10.140)