Hari Pertama PSBB, Wali Kota Depok Melihat Banyak Warga yang Belum Patuh
loading...
A
A
A
DEPOK - Warga Depok masih saja keluar rumah di saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebagian besar warga keluar rumah tanpa alasan yang jelas, hal ini tentu membuat PSBB Depok belum efektif.
"Saya tadi keliling melihat beberapa kelurahan termasuk di Sukmajaya ini masih banyak warga yang berkeliaran," ungkap Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Rabu (15/4/2020). Menurut Idris, selain tidak mematuhi aturan PSBB, mereka juga tidak melengkapi diri dengan masker serta tidak memperhatikan jarak fisik. Ditemukan banyak pengendara motor saling berboncengan. Kemudian pengendara roda empat duduk bersebelahan.
Untuk evaluasi maka pihaknya akan lebih tegas lagi pada pelanggar nantinya. "Jadi memang bener-bensr yang dari Satpol PP khususnya woro-woronya ini harus merata kepada seluruh warga masyarakat seperti itu, ini memang masih banyak masalah," akunya.
Dari hasil pemantauan pihaknya masih ditemukan warga yang keluar rumah namun tidak jelas tujuan. Selain itu warga yang berkerumun di warung-warung pun masih ditemukan. Hal ini akan menjadi evaluasi pihaknya untuk lebih tegas lagi di hari selanjutnya.
Soal Kampung Siaga, Idris menuturkan tujuannya adalah untuk memantau masyarakat di sekitarnya. Termasuk memantau ketersediaan logistik. "Itu mengontrol masyarakat di sekitar kampungnya, masalah logistik, stay at home, masalah kesehatan, termasuk keluar pakai masker dan lainnya," ujarnya.
Diakui dia bahwa masih harus dilakukan evaluasi untuk efektivitasnya. "Sebagian (sudah efektif), terus terang saja sebagian lagi perlu masih ditingkatkan," ucapnya
"Saya tadi keliling melihat beberapa kelurahan termasuk di Sukmajaya ini masih banyak warga yang berkeliaran," ungkap Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Rabu (15/4/2020). Menurut Idris, selain tidak mematuhi aturan PSBB, mereka juga tidak melengkapi diri dengan masker serta tidak memperhatikan jarak fisik. Ditemukan banyak pengendara motor saling berboncengan. Kemudian pengendara roda empat duduk bersebelahan.
Untuk evaluasi maka pihaknya akan lebih tegas lagi pada pelanggar nantinya. "Jadi memang bener-bensr yang dari Satpol PP khususnya woro-woronya ini harus merata kepada seluruh warga masyarakat seperti itu, ini memang masih banyak masalah," akunya.
Dari hasil pemantauan pihaknya masih ditemukan warga yang keluar rumah namun tidak jelas tujuan. Selain itu warga yang berkerumun di warung-warung pun masih ditemukan. Hal ini akan menjadi evaluasi pihaknya untuk lebih tegas lagi di hari selanjutnya.
Soal Kampung Siaga, Idris menuturkan tujuannya adalah untuk memantau masyarakat di sekitarnya. Termasuk memantau ketersediaan logistik. "Itu mengontrol masyarakat di sekitar kampungnya, masalah logistik, stay at home, masalah kesehatan, termasuk keluar pakai masker dan lainnya," ujarnya.
Diakui dia bahwa masih harus dilakukan evaluasi untuk efektivitasnya. "Sebagian (sudah efektif), terus terang saja sebagian lagi perlu masih ditingkatkan," ucapnya
(hab)