Pemprov DKI Kurangi Layanan Angkutan Umum

Minggu, 15 Maret 2020 - 19:31 WIB
Pemprov DKI Kurangi Layanan Angkutan Umum
Pemprov DKI Kurangi Layanan Angkutan Umum
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mengurangi layanan transportasi umum di wilayahnya. Tujuannya agar masyarakat tidak melakukan kegiatan di luar rumah.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, telah merumuskan langkah pengelolaan mobilitas penduduk di Jakarta untuk menjaga jarak antarwarga atau social distancing. Dimana layanan kendaraan umum di Jakarta akan mengalami perubahan dan kapasitas turun secara ekstrem.

Misalnya, Mass Rapid Transit (MRT). Jadwal keberangkatan yang semula 5-10 menit, mulai Senin (16/3) berubah menjadi setiap 20 menit. Begitu juga rangkaian yang biasanya ada enam menjadi empat rangkaian yang beroperasi. Termasuk waktu pelayanan yang biasanya pukul 05.00-24.00 WIB kini berubah menjadi pukul 06.00-18.00 WIB.

"Ini semua dilakukan seiring arahan kita untuk penduduk Jakarta mengurangi secara signifikan kegiatan di luar rumah," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (15/3/2020). (Baca juga: Anies: Diliburkan Berarti di Rumah, Jangan Malah Pergi Liburan)

Selain MRT, Light Rail Transit (LRT) juga mengalami perubahan. Semula keberangkatan setiap 10 menit, mulai Senin (16/3) menjadi 30 menit. Waktu operasinya menjadi pukul 06.00- 18.00 WIB dari yang sebelumnya pukul 05.30-23.00 WIB. "Untuk kapasitas gerbong yang maksimal 300 orang nantinya akan diisi maksimal 60 orang per gerbong," ucapnya.

Kemudian, layanan bus Transjakarta juga hanya beroperasi di 13 koridor dari 248 rute yang ada dengan waktu keberangkatan hanya setiap 20 menit. Operasional juga tidak 24 jam, hanya pukul 06.00-18.00 WIB. Lalu layanan bus sekolah selama dua minggu ke depan ditiadakan.

Seluruh operator diminta menyediakan hand sanitizer sehingga masyarakat bisa memanfaatkan dengan baik. "Ini dilakukan dalam rangka mengurangi interaksi secara fisik. Kami berharap seluruh warga Jakarta menaati ini. Kalau kita menaati, maka Jakarta tak perlu ditutup. Karena warganya sudah memilih untuk berada di rumah mengurangi interaksi fisik. Tidak perlu memaksakan," kata Anies.
(jon)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5368 seconds (0.1#10.140)