DKI Berharap Penyebaran Corona Tak Terjadi di Permukiman Padat Penduduk

Jum'at, 13 Maret 2020 - 00:24 WIB
DKI Berharap Penyebaran Corona Tak Terjadi di Permukiman Padat Penduduk
DKI Berharap Penyebaran Corona Tak Terjadi di Permukiman Padat Penduduk
A A A
JAKARTA - Potensi penyebaran virus Corona di Jakarta terjadi di luar permukiman padat penduduk. Meski demikian, Pemprov DKI ingin memitigasi jangan sampai penularan virus terjadi di permukiman padat penduduk.

Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Pemukiman DKI Jakarta Suharti mengatakan, sampai saat ini penyebaran virus Corona di Jakarta bukan terjadi di permukiman padat penduduk. Bila itu terjadi penyebaran virus sangat berbahaya lantaran sirkulasi udara di permukiman padat penduduk tidak bagus dan kondisi rumah juga tidak baik. Tidak ada fasilitas di rumah untuk melakukan self quarantine (isolasi diri) dan sebagainya.

"Kami terus berupaya memitigasi jangan sampai penularan lebih luas. Kami terus simulasi. Maka itu, ada peta jalur penyebaran salah satunya rute KRL Bogor-Jakarta Kota karena ada temuan di Depok dan Kemang," ujar Suharti di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/3/2020). (Baca juga: Masyarakat Diimbau Tak Percaya Begitu Saja Informasi Soal Corona)

Dalam melakukan mitigasi pengendalian Corona, Pemprov DKI berpatokan pada tiga prinsip yaitu responsif, urgen, dan faktual. Berdasarkan tiga prinsip tersebut, Pemprov DKI tentunya menggunakan data-data yang dimiliki untuk melakukan modelling simulasi guna memitigasi lebih lanjut.

Misalnya menggunakan data riwayat kontak dengan pasien positif. Menggunakan data gejala-gejala yang dialami seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, nyeri, dan sebagainya termasuk data umur. “Kami gunakan untuk modelling dan hasilnya juga teman-teman sudah membaca bahwa kami menemukan kemungkinan positif lebih besar terjadi pada mereka yang punya kontak erat dengan pasien positif Corona," ungkapnya.
(jon)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6565 seconds (0.1#10.140)