Ingin Tenar, 16 Bocah di Bawah Umur Live Aksi Tawuran via Instagram

Selasa, 01 September 2020 - 13:58 WIB
loading...
Ingin Tenar, 16 Bocah di Bawah Umur Live Aksi Tawuran via Instagram
Sebanyak 16 anak di bawah umur berusia 12-14 tahun diamankan petugas Polsek Palmerah, Jakarta Barat.Foto/Ilustrasi.istimewa
A A A
JAKARTA - Sebanyak 16 anak di bawah umur berusia 12-14 tahun diamankan petugas Polsek Palmerah , Jakarta Barat. Belasan bocah ini terlibat tawuran di Kota Bambu Utara, Palmerah, dan sengaja disiarkan live via Instagram demi mendapatkan popularitas,

Tawuran antar-bocah ini dilakukan pada Sabtu, 29 Agustus 2020 lalu dan viral di Instagram. Kapolsek Palmerah, Kompol Supriyanto mengatakan, tawuran yang berlangsung selama lima menit itu melibatkan bocah-bocah di RW 8 dan RW 3 Kota Bambu Utara, Palmerah.

"Memang sengaja itu mereka viralkan agar tayang di media sosial. Jadi kayak mau menunjukkan jago-jagoan saja dan ingin tenar," kata Supriyanto dihubungi Selasa (1/9/2020). (Baca: Pemilik Warung Salat Zuhur, Maling Gasak Gas 3 Kg di Grogol)

Supriyanto mengatakan, ke-16 anak di bawah umur itu mengaku bangga ketika video tawurannya diviralkan oleh akun media sosial ternama. Hal itu diketahui ketika polisi memeriksa para bocah yang rata-rata berusia 12 tahun sampai 14 tahun.

Saat ini polisi sudah memulangkan mereka ke orang tua masing-masing. Sebab mereka diketahui masih di bawah umur. "Kami sudah panggil orang tuanya dan buat surat pernyataan. Rencananya akan kami panggil pihak sekolahnya," papar Supriyanto.

Namun demikian, mayoritas dari anak-anak itu sudah tidak bersekolah sehingga tidak takut ketika diancam akan dilaporkan ke pihak sekolah."Mayoritas sudah enggak sekolah. Jadi tidak takut jika diancam KJP dicabut," ungkap Supriyanto.

Meski demikian, polisi juga masih cari barang bukti berupa senjata tajam yang dipakai pelaku tawuran. Sebab, diduga senjata tajam dibuang para pelaku tawuran ketika dikejar oleh aparat polisi.

Supriyanto mengakui tawuran di Kota Bambu Utara sudah sering terjadi. Bahkan tawuran yang biasa dipelopori bocah SMP itu membuat warga terbiasa. "Kami tengah mencari solusi agar dapat meredam tawuran yang diinisiasi anak-anak labil itu. Mendukung itu, kami membutuhkan dukungan dari orang tua dan tokoh masyarakat setempat," ucapnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1642 seconds (0.1#10.140)