Inspiratif, Petugas PPSU Duri Pulo Patungan Sediakan WiFi Gratis untuk Pelajar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekelompok petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau Pasukan Oren di Kelurahan Duri Pulo turut membantu pelajar dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Mereka mengumpulkan uang untuk membelikan perangkat Wi-Fi beserta kuotanya.
Aula sebuah masjid pun disulap menjadi tempat belajar dengan fasilitas internet lengkap bagi para pelajar tak mampu di sekitar Duri Pulo. (Baca juga: 636 Titik Wifi Gratis Terpasang di Jakarta Barat)
Untuk tetap menjaga protokol kesehatan, seluruh siswa dan relawan pengajar wajib menggunakan masker, melewati bilik disinfektan, pengecekan suhu tubuh, serta mencuci tangan.
Para Pasukan Oren ini berencana menularkan ide tersebut kepada PPSU di keluarhan lain agar banyak anak didik yang tidak mampu tetap bisa ikut belajar daring.
Koordinator PPSU Kelurahan Duri Pulo, Angga, mengatakan, pihaknya telah memasang sejumlah Wi Fi di beberapa masjid, seperti di RW 07, 08, 12, dan 04. ''Setiap masjid bisa digunakan 20 pelajar," kata Angga ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2020).
Meski kapasitas WiFi hanya mampu menampung 20 pelajar, namun antusiasme pelajar lain mengukuti kegiatan ini sangat tinggi. Tingkat pendidikannya pun hampir beragam, mulai dari pelajar SD, SMP, dan SMA. "Bisa 22 anak yang ikuti. Sebagai antisipasinya kami minta mereka gantian memakai," terang Angga.
Ia menceritakan, mulanya para anggota PPSU menggelar acara Jumat berkah setiap pekan. Namun, karena dirasa anak-anak butuh jaringan internet untuk belajar maka mereka pun akhirnya memberikan akses WiFi gratis.
"Wifi yang kami kasih dipergunakan sebagaimana mestinya. Ini hanya untuk pelajar saja bukan untuk orang lewat atau orang sekitar;" tegas Angga. (Baca juga: Tak Terpakai, 38.000 Tablet Dipinjamkan ke Siswa Tak Mampu untuk PJJ)
Untuk memperketat pemakaian, setiap hari pasword WiFi selalu diganti. "Jam sekolah selesai bisa dipakai pengelola masjid. Besoknya paspor kami ganti," imbuh Angga.
Para pelajar juga tak bisa membuka konten lain selain mata pelajaran. "Ada yang monitor dan menjagain. Relawan dari temen-temen karang taruna, ibu ibu PKK monitor anak anak yang belajar," jelas dia.
Aula sebuah masjid pun disulap menjadi tempat belajar dengan fasilitas internet lengkap bagi para pelajar tak mampu di sekitar Duri Pulo. (Baca juga: 636 Titik Wifi Gratis Terpasang di Jakarta Barat)
Untuk tetap menjaga protokol kesehatan, seluruh siswa dan relawan pengajar wajib menggunakan masker, melewati bilik disinfektan, pengecekan suhu tubuh, serta mencuci tangan.
Para Pasukan Oren ini berencana menularkan ide tersebut kepada PPSU di keluarhan lain agar banyak anak didik yang tidak mampu tetap bisa ikut belajar daring.
Koordinator PPSU Kelurahan Duri Pulo, Angga, mengatakan, pihaknya telah memasang sejumlah Wi Fi di beberapa masjid, seperti di RW 07, 08, 12, dan 04. ''Setiap masjid bisa digunakan 20 pelajar," kata Angga ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2020).
Meski kapasitas WiFi hanya mampu menampung 20 pelajar, namun antusiasme pelajar lain mengukuti kegiatan ini sangat tinggi. Tingkat pendidikannya pun hampir beragam, mulai dari pelajar SD, SMP, dan SMA. "Bisa 22 anak yang ikuti. Sebagai antisipasinya kami minta mereka gantian memakai," terang Angga.
Ia menceritakan, mulanya para anggota PPSU menggelar acara Jumat berkah setiap pekan. Namun, karena dirasa anak-anak butuh jaringan internet untuk belajar maka mereka pun akhirnya memberikan akses WiFi gratis.
"Wifi yang kami kasih dipergunakan sebagaimana mestinya. Ini hanya untuk pelajar saja bukan untuk orang lewat atau orang sekitar;" tegas Angga. (Baca juga: Tak Terpakai, 38.000 Tablet Dipinjamkan ke Siswa Tak Mampu untuk PJJ)
Untuk memperketat pemakaian, setiap hari pasword WiFi selalu diganti. "Jam sekolah selesai bisa dipakai pengelola masjid. Besoknya paspor kami ganti," imbuh Angga.
Para pelajar juga tak bisa membuka konten lain selain mata pelajaran. "Ada yang monitor dan menjagain. Relawan dari temen-temen karang taruna, ibu ibu PKK monitor anak anak yang belajar," jelas dia.