Epidemiologi Anggap Sumber Penularan di Jakarta Masih Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sumber penularan virus corona atau Covid-19 masih tinggi di DKI Jakarta. Hal demikian disampaikan oleh Pakar Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Laura Navila Yamani.
"Artinya penularan masih ada, semakin tinggi dan sumber penularannya masih banyak," kata Laura kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/8/2020). ( )
Menurut Laura, jika sumber penularan banyak dan kalau tidak dilakukan isolasi ataupun treatment serta penanganan yang tepat untuk orang konfirmasi positif itu juga akan memberikan dampak dan resiko semakin tinggi.
"Artinya harus dipastikan tracing itu dilakukan kepentingannya untuk isolasi jangan sampai dilakukan tapi orangnya masih bebas beraktivitas," ujarnya. ( )
Di sisi lain, Laura mengungkapkan, kasus konfirmasi positif itu akan bisa jumlahnya menigkat ketika jumlah pemeriksana konsisten dan banyak. ( )
"Kemudian keinginan kalau kasusnya banyak seharusnya dia melandai atau menurun tapi pada kenyataannya sejak bulan Juni pemeriksaan masif sampai dulu diprediksi kaya Jatim pemeriksana masif setelah 14 hari kasusnya tidak bertambah dan bisa mengendalikan tapi itu tidak terjadi," paparnya.
"Artinya penularan masih ada, semakin tinggi dan sumber penularannya masih banyak," kata Laura kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/8/2020). ( )
Menurut Laura, jika sumber penularan banyak dan kalau tidak dilakukan isolasi ataupun treatment serta penanganan yang tepat untuk orang konfirmasi positif itu juga akan memberikan dampak dan resiko semakin tinggi.
"Artinya harus dipastikan tracing itu dilakukan kepentingannya untuk isolasi jangan sampai dilakukan tapi orangnya masih bebas beraktivitas," ujarnya. ( )
Di sisi lain, Laura mengungkapkan, kasus konfirmasi positif itu akan bisa jumlahnya menigkat ketika jumlah pemeriksana konsisten dan banyak. ( )
"Kemudian keinginan kalau kasusnya banyak seharusnya dia melandai atau menurun tapi pada kenyataannya sejak bulan Juni pemeriksaan masif sampai dulu diprediksi kaya Jatim pemeriksana masif setelah 14 hari kasusnya tidak bertambah dan bisa mengendalikan tapi itu tidak terjadi," paparnya.
(mhd)