Ribuan Warga Tangerang Ikuti Pawai Sarungan Nusantara

Minggu, 08 September 2019 - 19:56 WIB
Ribuan Warga Tangerang Ikuti Pawai Sarungan Nusantara
Ribuan Warga Tangerang Ikuti Pawai Sarungan Nusantara
A A A
TANGERANG - Ribuan peserta mengikuti kegiatan Pawai Sarungan Nusantara yang diselenggarakan sebagai rangkaian Festival Al Azhom ke- 8 tahun 2019 di Kota Tangerang, Minggu (8/9/2019). Berbeda dengan tahun sebelumnya, kegiatan yang dimulai di Masjid Al Azhom, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, seluruh pesertanya mengenakan pakaian yang mencirikan daerah dari seluruh provinsi di Indonesia.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, jalan sehat menggunakan sarung dan baju adat sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Nusantara kepada masyarakat dan memperkuat ikatan warga Kota Tangerang yang beragam. menurut dia, kegiatan jalan sehat sarungan tersebut merupakan inisiasi dari BKPMRI Kota Tangerang yang rutin dilakukan setiap tahun.

"Pawai Sarungan Nusantara juga untuk menujukkan bahwa Indonesia kaya akan khasanah budaya. Kebinekaan sebagai modal menjaga semangat persatuan dan, kesatuan yang harus menjadi budaya masyarakat Kota Tangerang," kata Arief yangmengenakan pakaian adat Bugis, Minggu (8/9/2019).

Arief berharap, dengan kegiatan tersebut seluruh elemen masyarakat dapat memperkuat tali persaudaraan baik berbangsa maupun bernegara."Mudah-mudahan kebudayaan yang menjadi kekayaan kita yang menjadi kebanggaan Kota Tangerang dan Indonesia dapat kita jaga dan lestarikan," ujarnya.

Pawai Sarungan ini melewati rute Jembatan Kaca Gerendeng ini juga melibatkan peserta Musabaqah Tillawatil Qur'an (MTQ) antar-bangsa yang diikuti sebanyak enam negara serta hadirnya Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Tan Sri HJ Mohd Ali Bin Mohd Rustam dan Ketum BKPRMI Said Aldi Al Idrus.

Presiden Dunia Melayu dan dunia Islam Sri Tan H M Ali Rustam mengungkapkan, kegiatan Festival Sarungan sangat baik untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Walhasil, dia mengharapkan kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap tahunnya. "Ini patut diadakan setahun sekali sehingga budaya dapat dipertahankan dan tidak punah," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5832 seconds (0.1#10.140)