8 Jukir Liar Dibekuk Satpol PP Jakpus karena Sering Bikin Macet
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengamankan 8 juru parkir (jukir) liar di wilayah Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2024). Para Jukir liar atau Pak Ogah yang terjaring operasi ini dibuatkan surat pernyataan agar tidak mengulangi kegiatannya.
"Hari ini yang berhasil kita amankan sebanyak 8 orang dan kami berikan surat pernyataan terakhir untuk tidak mereka lagi turun ke jalan ya," ujar Kepala Satpol PP Jakarta Pusat, Darwis Silitonga di Lapangan Banteng kepada wartawan, Senin (12/8/2024).
Sebelum dilakukan operasi ini, Darwis menegaskan pihaknya sudah melakukan sosialisasi terhadap para jukir liar ini sebelumnya. Meski telah diberitahukan kalau kegiatannya itu dilarang, para jukir liar ini tetap membandel.
Maka dari itu, setelah surat pernyataan ini diberikan, bila Jukir liar tetap melakukan kegiatan, maka pihaknya akan menindaklanjuti dengan membawa para jukir liar ke meja persidangan.
"Kalau memang mereka kembali lagi dan mereka tertangkap lagi kami akan ajukan tipiring (tindak pidana ringan) sesuai dengan aturan yang berlaku," tegasnya.
Dia menambahkan keberadaan Pak Ogah ini sebenarnya bukan membantu kelancaran arus lalu lintas melainkan sering kali membuat kemacetan.
"Jadi kebanyakan Pak Ogah ini membuat kemacetan sendiri di lokasi mereka, mereka berharap kalau semakin macet. Mereka itu mengatur, orang memberikan uang kepada mereka, modusnya seperti itu saat ini," tuturnya.
"Hari ini yang berhasil kita amankan sebanyak 8 orang dan kami berikan surat pernyataan terakhir untuk tidak mereka lagi turun ke jalan ya," ujar Kepala Satpol PP Jakarta Pusat, Darwis Silitonga di Lapangan Banteng kepada wartawan, Senin (12/8/2024).
Sebelum dilakukan operasi ini, Darwis menegaskan pihaknya sudah melakukan sosialisasi terhadap para jukir liar ini sebelumnya. Meski telah diberitahukan kalau kegiatannya itu dilarang, para jukir liar ini tetap membandel.
Maka dari itu, setelah surat pernyataan ini diberikan, bila Jukir liar tetap melakukan kegiatan, maka pihaknya akan menindaklanjuti dengan membawa para jukir liar ke meja persidangan.
"Kalau memang mereka kembali lagi dan mereka tertangkap lagi kami akan ajukan tipiring (tindak pidana ringan) sesuai dengan aturan yang berlaku," tegasnya.
Dia menambahkan keberadaan Pak Ogah ini sebenarnya bukan membantu kelancaran arus lalu lintas melainkan sering kali membuat kemacetan.
"Jadi kebanyakan Pak Ogah ini membuat kemacetan sendiri di lokasi mereka, mereka berharap kalau semakin macet. Mereka itu mengatur, orang memberikan uang kepada mereka, modusnya seperti itu saat ini," tuturnya.
(kri)