Jaga Ketahanan Pangan, Pasar Jaya Buka Gerai JP di Kantor Wali Kota Jakpus

Senin, 05 Agustus 2019 - 14:06 WIB
Jaga Ketahanan Pangan, Pasar Jaya Buka Gerai JP di Kantor Wali Kota Jakpus
Jaga Ketahanan Pangan, Pasar Jaya Buka Gerai JP di Kantor Wali Kota Jakpus
A A A
JAKARTA - Perumda Pasar Jaya membuka Gerai Jakarta Pusat (JP) di Gedung C Kantor Wali Kota Jakarta Pusat. Gerai ini merupakan gerai kedua yang sebelumnya telah dibuka di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, sebanyak 600 produk dipasarkan dalam gerai JP tersebut. Gerai ini dibuat untuk semakin mempermudah mendistribusikan KJP ke masyarakat.

"Konsepnya seperti Jakmart namun namanya kita pakai Gerai JP untuk di Jakarta Pusat. Minggu depan rencananya di Jakarta Timur, lalu pertengahan Agustus di Kepulauan Seribu, menyusul Jakarta Barat dan Jakarta Utara," kata Arief di lokasi, Senin (5/8/2019).

Luasan lokasi yang dijadikan Gerai JP yaitu 30 meter persegi, namun apabila warga pemegang KJP banyak yang mengambil maka akan dilebarkan dengan menambah dengan truk kontainer."Kita lihat dulu animo warga pemegang KJP tapi Pasar Jaya sudah koordinasi dengan Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara," ujarnya.

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah Pemprov DKI Jakarta, Sri Haryati menambahkan, pembukaan gerai ini bisa membantu fungsi distribusi pangan agar lebih stabil."Karena, 98% produk pangan kita berasal dari luar. Sementara, DKI Jakarta memegang 27% untuk inflasi nasional," tambah Sri Haryati.

Menurut Sri, Jakarta telah dinobatkan sebagai pemerintah daerah dengan pengendalian inflasi terbaik. Hal itu disebabkan karena Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) bidang pangan, baik Perumda Pasar Jaya, PT Tjipinang Food
Station, dan PD Dharma Jaya langsung turun ke pasar.

"Tapi kita harus hitung. Kayak beras, sekarang deflasi. Posisi marketshare Pasar Jaya 15%. Tapi produk daging masih punya PR, marketshare Dharma Jaya masih posisi 5%. Kaitan dengan gerai ini, sistem ketahanan pangan, yaitu menjaga stok, produksi, konsumsi dan keamanan pangan harus bisa dikendalikan," ucap Sri.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4012 seconds (0.1#10.140)