Wagub DKI Tak Kunjung Terpilih, Peluang Gerindra Dinilai Masih Sangat Besar

Rabu, 24 Juli 2019 - 08:13 WIB
Wagub DKI Tak Kunjung Terpilih, Peluang Gerindra Dinilai Masih Sangat Besar
Wagub DKI Tak Kunjung Terpilih, Peluang Gerindra Dinilai Masih Sangat Besar
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin menyoroti mengenai lambannya pemilihan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga uno di tingkat legislatif Kota Jakarta.

Ujang mengatakan, sebelumnya kedua partai pengusung yakni PKS dan Gerindra yang telah menyepakati untuk mengusung dua Cawagub dari PKS, namun kesepakatan itu berubah setelah perolehan hasil Pilpres 2019, dimana kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

Paripurna Pemilihan Wagub DKI Sendiri sudah dijadwalkan Senin (22/7/2019) kemarin. Akan tetapi agenda ini batal digelar lantaran tata tertib (Tatib) pemilihan Wagub belum disahkan dalam rapat pimpinan gabungan (Rapimgab).

"Mereka sebagai partai pengusung diawal sepakat mengusung calon dari PKS, setelah pilpres, Gerindra sepertinya ingin kursi Wagub juga. Akhirnya alot, dan hari ini belum tuntas. Karena belum tuntas ini lah jadi mundur," ujar Ujang saat dihubungi SINDOnews, Selasa (23/7/2019).

Ujang menjabarkan, peluang Gerindra untuk mencalonkan ulang nama Cawagub masih sangat besar. Karena dalam dunia politik semua yang sudah disepakati bisa berubah dengan cepat.

"Selama belum ada pelantikan Wagub baru, Gerindra masih berkesempatan merebut kursi DKI 2 yang tinggal selangkah lagi direngkuh PKS ini. Ya itu politik, apapun bisa terjadi. Selama belum ada pelantikan, maka kemungkinan calon wagub berubah ini sangat besar," tuturnya.

Persoalan berikutnya yang juga dinilai menghambat pemilihan Wagub baru ini yakni kurangnya komunikasi antara kedua partai pengusung dengan 106 anggota DPRD DKI. Menurut Ujang, anggota Parlemen Kebon Sirih menginginkan Wagub yang setidaknya bisa merealisasikan seluruh keinginan konstituen mereka.

"Artinya kedua calon yang diusung PKS tersebut apakah mampu merealisasikan aspirasi yang diinginkan oleh konsituen dari 106 anggota DPRD yang ada sekarang. Karena bagi mereka penting, kalau enggak ada ya buat apa. Nah itu yang sebenarnya poin itu saja yang harus diselesaikan," ucapnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3378 seconds (0.1#10.140)