Pengusaha Aksesori di Bekasi Sempat 2 Kali Diracun Sebelum Dibunuh Istri, Anak, dan Pacar Anaknya

Senin, 22 Juli 2024 - 16:21 WIB
loading...
Pengusaha Aksesori di...
Pria berinisial AS (43) seorang pengusaha aksesori di Kabupaten Bekasi tewas dibunuh oleh istrinya sendiri, anak kandung, dan pacar anaknya. Foto/SINDOnews/Ade Suhardi
A A A
BEKASI - Pria berinisial AS (43) seorang pengusaha aksesori di Kabupaten Bekasi tewas dibunuh oleh istrinya sendiri, anak kandung, dan pacar anaknya. Kasus pembunuhan perencanaan ini sempat dilakukan pelaku dengan meracuni korban sebanyak dua kali sebelum akhirnya membunuh korban.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan kasus pembunuhan ini sudah direncanakan oleh para pelaku terhadap korban.



"Ini terjadi dua minggu sebelum kejadian bulan Juni. Namun, tidak terjadi. Jadi pelaku yang pertama ini mengoplos minuman susu soda dengan cairan so klin. Itu yang pertama, tidak berhasil," ujarnya di Polres Metro Bekasi, Senin (22/7/2024).

Twedi menuturkan hingga kemudian korban dieksekusi oleh pelaku HP (22), yang tak lain pacar anak korban, yakni berinisial SNA (22). Sadisnya lagi, korban dieksekusi dengan cara dicekik hingga dipukul pakai helm.

"Pelaku melakukan pencekikan ke korban kemudian melakukan pemukulan kepada korban menggunakan helm. Mencekik dan memukul sehingga korban meninggal dunia," jelas Twedi.

Korban sempat dua kali diracun, namun Gagal. Twedi menjelaskan awalnya para pelaku berniat membunuh korban dengan meracuninya. Tersangka SNA dua kali mencoba meracuni bapaknya dengan sabun liquid.

"Yang pertama itu anaknya itu mau meracuninya pakai sabun liquid dicampur susu, tetapi gagal. Alasannya nggak tega," katanya.

Pada kesempatan kedua, kata Twedi akhirnya SNA memberanikan diri meracuni ayahnya. Namun, korban saat itu selamat dari maut.

"Selanjutnya, pada tanggal 24 Juni, dia racik dengan sabun liquid ke minuman jus, sempat terminum dan muntah-muntah, tapi enggak lewat, gagal," ungkapnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1149 seconds (0.1#10.140)