Aksi Bela Palestina Tolak Israel di Olimpiade Paris Bubar, Lalin Sekitar Monas Normal Kembali

Minggu, 21 Juli 2024 - 12:19 WIB
loading...
Aksi Bela Palestina...
Lalu lintas (lalin) di Kawasan Lingkar Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/7/2024). Foto/SINDOnews/Danandaya Arya Putra
A A A
JAKARTA - Ribuan orang tumpah ruah ikut serta dalam aksi bela Palestina , tolak Israel di Olimpiade Paris, di Kawasan Lingkar Monas, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2024). Usai peserta aksi membubarkan, diri lalu lintas (lalin) berjalan normal di kawasan itu.

Berdasarkan pantauan SINDOnews di lokasi, massa mulai bergerak meninggalkan titik aksi sekitar pukul 09.30 WIB. Mereka tampak berjalan berjalan kaki mengarah Budi Kemuliaan dan IRTI Monas.

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) bakal kembali menggelar aksi bela Palestina, pada 18 Agustus 2024 mendatang. Ketua Pengarah ARI-BP Din Syamsuddin, mengatakan aksi tersebut akan terus digaungkan hingga Palestina merdeka.

"Ada rencana dan nanti akan diumumkan aksi yang akan datang kita adakan pada 18 Agustus 2024," kata Din Syamsuddin saat hadir dalam aksi tolak Israel di Olimpiade Paris, di Kawasan Lingkar Monas, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2024).



Din menjelaskan, aksi bela Palestina pada 18 Agustus 2024 direncanakan bukan tanpa alasan. Sebab, dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang kalau bangsa Indonesia berjuang untuk mewujudkan perdamaian abadi.

"Dan ada satu klausul untuk mengenyahkan segala bentuk penjajahan dari muka bumi. Israel menjajah Palestina maka harus kita enyahkan," kata Syamsuddin.

Sementara, terkait aksi tersebut, ARI-BP menyatakan enam sikap. Salah satunya meminta agar Pemerintah Prancis menggagalkan keikutsertaan Israel dalam Olimpiade itu, caranya dengan tidak memberikan visa terhadap atlet Israel.

Berikut pernyataan sikap ARI BP dalam aksi tersebut.

1. Menolak dan mendesak Komite Olimpiade Dunia untuk menolak Kontingen Israel ikut serta pada Olimpiade Dunia di Paris 26 Juli - 11 Agustus 2024. Ajang perlombaan olah raga yang meniscayakan sportifitas dan kejujuran tidak layak diikuti oleh kontingen bangsa yang biadab menjajah, menduduki, dan melakukan genosida terhadap bangsa lain.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1836 seconds (0.1#10.140)