Angka Stunting dan BBLR di Desa Cibatok Bogor Turun

Jum'at, 19 Juli 2024 - 18:18 WIB
loading...
Angka Stunting dan BBLR...
Angka stunting dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Desa Cibatok 1, Kabupaten Bogor mengalami penurunan yang cukup signifikan. Foto: Ist
A A A
BOGOR - Angka stunting dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Desa Cibatok 1, Kabupaten Bogor mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal itu tidak lepas dari peran kader posyandu dalam Program Posyandu Teladan untuk mempromosikan pencegahan stunting.

Sebagai wujud apresiasi atas kerja keras para kader posyandu, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri bersama dengan 1.000 Days Fund dan Infokes menyelenggarakan lomba Posyandu Teladan dan Kader Juara.



Kegiatan yang digelar di Lapangan Puskesmas Cibungbulang ini sekaligus merayakan pencapaian Program Posyandu Teladan yang selama periode Agustus 2023 hingga Juli 2024 telah berhasil menurunkan angka stunting bayi dari 1,6% ke 0,5%.

"Termasuk menurunkan angka Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dari 37,5% ke 11,5%. Bahkan, pada bulan Januari, Februari, Maret, dan Mei tidak ditemukan lagi kejadian BBLR di desa ini," kata Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk Garibaldi Thohir, Jumat (19/7/2024).

Menurut dia, stunting dan BBLR merupakan masalah sangat serius yang dihadapi anak-anak Indonesia. Melihat kondisi ini, Adaro melalui Corporate Social Responsibility (CSR) Adaro Nyalakan Raga berkomitmen untuk berkontribusi mendukung upaya pemerintah menurunkan angka stunting.

"Hal itu demi menciptakan generasi unggul dan berkualitas di masa mendatang mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kami berharap kolaborasi bersama Infokes dan 1.000 Days Fund di Program Posyandu Teladan di Desa Cibatok 1 ini menjadi contoh baik untuk diimplementasikan di desa-desa lainnya di Indonesia," ujar Thohir.

Selama 10 bulan, Posyandu Teladan telah mendampingi 11 posyandu di area Puskesmas Cibungbulang Desa Cibatok 1 yang telah menggunakan e-Puskesmas dalam pencatatan data-datanya. Kemudian, melatih 53 kader secara daring dan luring dengan memberikan materi mencakup pengetahuan dasar stunting, penyuluhan menggunakan Poster Pintar, ASI eksklusif dan manajemen Posyandu.

"Para kader yang telah terlatih melakukan kunjungan rumah sebanyak 803 keluarga hingga berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan kepada lebih dari 900 anak," ucapnya.

Selain itu, kader juga memberikan perhatian khusus kepada ibu-ibu hamil yang berisiko melahirkan bayi BBLR dengan melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan lebih intensif dengan mengacu pada data-data yang tercatat dalam Sistem Informasi Puskesmas (ePuskesmas).

COO 1.000 Days Fund Rindang Asmara mengaku sangat bangga dengan pencapaian program Posyandu Teladan di Desa Cibatok 1. Penurunan signifikan angka stunting dan BBLR di tahun pertama ini menunjukkan bahwa upaya bersama telah membuahkan hasil luar biasa.

"Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat, terutama kader posyandu atas upayanya dalam mencegah kasus stunting di desa ini. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Adaro dan Infokes atas dukungan dan kerja sama yang telah menyukseskan program ini," ujarnya.

Dengan semangat kolaborasi, pihaknya yakin dapat terus membawa perubahan positif bagi masyarakat. Di tahun kedua, pihaknya berkomitmen membangun sistem agar program ini dapat terus berlanjut dengan peran aktif dari desa dan Puskesmas.

Selama berlangsungnya program ini, berbagai materi edukasi yang merupakan hasil kolaborasi dengan 1.000 Days Fund untuk para kader dan sasaran ibu hamil dikirim melalui Klinisia Mobile App untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan ibu dan anak serta pentingnya mengidentifikasi stunting.

Chief Commercial Officer PT Infokes Indonesia Hery Purwanto mengaku bangga ePuskesmas dan Klinisia Mobile App yang dikembangkan dapat mendukung keberhasilan program ini untuk membangun sistem dan SOP mencegah BBLR dan stunting di Desa Cibatok 1. Sebelumnya, Desa Cibatok 1 memiliki angka prevalensi stunting cukup tinggi meski terletak tidak jauh dari Jakarta.

"Keberhasilan ini tentunya juga tidak lepas dari dukungan berbagai pemangku kepentingan seperti Kepala Desa Cibatok 1, pemerintah Kecamatan Cibungbulang, Puskesmas Cibungbulang, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang turut memastikan Program Posyandu Teladan berjalan dengan lancar,” katanya.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1301 seconds (0.1#10.140)