Tak Lazim, Satlantas Polres Tangsel Gelar Bukber di Lapak Pemulung

Sabtu, 11 Mei 2019 - 11:05 WIB
Tak Lazim, Satlantas Polres Tangsel Gelar Bukber di Lapak Pemulung
Tak Lazim, Satlantas Polres Tangsel Gelar Bukber di Lapak Pemulung
A A A
TANGERANG SELATAN - Puluhan warga dari komunitas pedagang asongan, anak jalanan, para pemulung, serta personel Satuan Polisi Lalu lintas (Polantas) buka puasa bersama di Gang Bungur, Jalan Bhayangkara, Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel), semalam.

Buka puasa bersama itu terbilang tak lazim dan sangat sederhana, karena lokasinya persis di halaman lapak pemulung. Baik anggota polisi, pedagang asongan maupun anak-anak jalanan hanya duduk beralaskan terpal dan karpet. Hidangannya pun biasa-biasa saja, yakni nasi kotak, paket kolak dan air mineral.

Meski begitu, wajah-wajah mereka menunjukkan ungkapan bahagia. Satu sama lain saling bertegur sapa dan berbincang hangat, sebelum akhirnya acara berlanjut pada ceramah jelang waktu berbuka puasa.

Kasatlantas Polres Tangsel AKP Lalu Hedwin Hanggara, menuturkan, buka puasa bersama memiliki makna tersendiri bagi jajarannya. Di antaranya menunjukkan kedekatan antara polisi dengan masyarakat manapun sekaligus juga mensosialisasikan kesadaran untuk tertib berlalu lintas.

"Kegiatan ini kita laksanakan dalam rangka sosialisasi Operasi Keselamatan Jaya 2019 yang sudah memasuki minggu kedua," ucap Hedwin.

Menurut dia, langkah kepolisian bukan semata-mata penegakan hukum di jalan raya, namun ada juga upaya preventif dan preemtif yang terus menerus dilakukan guna menebalkan kesadaran masyarakat tentang berlalu lintas.

"Tindakan ini tidak hanya kami lakukan di jalan, tapi kami lebih menyambut kepada masyarakat yang ada di komunitas-komunitas. Kami berikan imbauan untuk tertib berlalu lintas," katanya.

Ia menilai penyadaran tertib lalu lintas dengan pola jemput bola akan lebih efektif untuk jangka panjang. Apalagi suasana itu dibangun pada saat bulan Ramadhan, sehingga ikatan emosional kian mudah terjalin melalui kegiatan buka puasa bersama.

"Banyak juga masyarakat yang memiliki penilaian berbeda saat didatangi polisi, tapi dengan cara-cara seperti ini suasana itu akan berubah. Kita terlihat sangat dekat dengan masyarakat, sehingga dalam kondisi itu apa yang kita sampaikan, imbauan-imbauan akan mudah dilaksanakan," tukasnya.

Dalam buka puasa bersama itu, para pedagang asongan dan pemulung menyertakan pula keluarganya masing-masing. Rasa cemas yang kerap muncul saat didatangi petugas kepolisian sebelumnya, sirna dan berganti menjadi rajutan keakraban.

"Kalau kumpul bareng-bareng begini rasanya akrab. Kan kalau berkendara di jalanan perasaan was-was jika disetop polisi, takut ditilang segala macem, tapi ya sekarang jadi lebih dekat saja. Jadi kita tahu, kalau enggak melanggar ya enggak perlu takut berkendara," ucap Pardi (47), salah satu pemulung yang turut berbuka puasa di lokasi.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9507 seconds (0.1#10.140)