15 Kamar Vanesia Karaoke Terisi Penuh saat Digerebek Polisi

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 15:37 WIB
loading...
15 Kamar Vanesia Karaoke Terisi Penuh saat Digerebek Polisi
Dari 15 kamar yang berada di gedung Karaoke Venesia saat dilakukan penggerebekan semuanya penuh terisi. Foto/iNews.id
A A A
JAKARTA - Penyidik Bareskrim Polri menyebutkan, Karaoke Venesia BSD ramai dikunjungi pelanggan hidung belang. Dari 15 kamar yang berada di gedung Karaoke Venesia saat dilakukan penggerebekan semuanya penuh terisi.

Dirtipidum Mabes Polri Ferdy Sambo mengatakan, Vanesia Karaoke melakukan penyamaran dengan mematikan lampu depan gedung sehingga terlihat sepi. Namun, setelah masuk ke gedung, parkir dipenuhi mobil para pelanggan.

"Di dalam parkir di bawah basemen banyak mobil pelanggan. Kemudian diperiksa ada 15 kamar dan semuanya penuh," kata Sambo di Bareskrim Mabes Polri, Jumat (21/8/2020). (Baca juga; 6 Muncikari dan Manajemen Karaoke Venesia BSD Jadi Tersangka )

Dia menyebutkan, Vanesia Karaoke melayani hiburan berapa karaoke dan spa. Hiburan tersebut hanya sebagai kedok, padahal di dalamnya terjadi jasa esek-esek. "Tempat hibutan itu ada karaoke, ada spa yang kita duga ada eksploitasi seksual," jelasnya.

Sambo mengatakan, Vanesia Karaoke telah membuka praktik tersebut sejak Juni 2020, saat PSBB masih diberlakukan di Tangerang Selatan. "Itu sudah mulai beropraai sejak mulai bulan Juni," bebernya. (Baca juga; Bareskrim Gerebek Karaoke Venesia, DPRD Tangsel: Selama Ini Satpol PP Kemana? )

Sebelumnya, Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Subdit III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri bersama Pomdam Jaya menggerebek Venesia BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (19/8/2020). Tempat ini diduga menjalankan praktik prostitusi berkedok karaoke.

Dalam penggerebekan itu, 7 muncikari ditangkap, termasuk general manager, operational manager, supervisor dan 3 kasir. Polisi juga membawa 47 perempuan yang dipekerjakan di tempat tersebut untuk dimintai keterangan.

Dalam penyelidikan diketahui tempat karaoke ini menyediakan layanan seksual dengan tarif Rp1,1 juta hingga Rp1,3 juta. Para perempuan penghibur berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1545 seconds (0.1#10.140)