Pos IDN Fokus Tahap 1 dan 2 Salurkan Dana Bansos Sembako dan PKH di Depok
loading...
A
A
A
"Kenapa kami lakukan itu? Karena dalam penyaluran ini, kami menggunakan geotagging. Jadi sekalian pembayaran, sekalian geotagging, Tidak dua kali kerja," tuturnya.
Upaya lainnya yang juga dilakukan Kantorpos adalah berkoordinasi dengan beberapa pihak. Mulai dari dinas sosial, kelurahan, RT/RW. Tujuannya agar penyaluran bisa berjalan dengan lancar.
"Jadi setelah data BNBA kami dapat dari Kemensos, kami koordinasi dengan Dinsos terkait data, terus koordinasi juga dengan aparat setempat, dalam hal ini pihak kelurahan, pihak RW, untuk mengatur jadwal pembayaran. Jadi biasanya, dari pusat kami mendapat informasi H-1 terkait data, H+1-nya koordinasi, nanti H+2-nya sudah mulai penyaluran," ucapnya.
Meski sudah melakukan persiapan matang, penyaluran bansos ini tak luput dari kendala yang tentunya bersifat pada non-teknis. Salah satunya adalah cuaca.
Hal itu setidaknya diungkapkan juru bayar Kantorpos, Adam. Dia sempat kesulitan ketika mengantarkan bantuan ke rumah KPM dalam kondisi hujan.
"Waktu itu, saya pernah mengantarkan bantuan di daerah Abadi Jaya RW 29. Saya pernah melakukan itu door to door dalam keadaan banjir. Saya pernah melakukan penyaluran saat hujan. Yang paling saya khawatikan adalah rusaknya undangan dan basahnya uang uang tunai," katanya.
Kendala selanjutnya adalah warga yang tidak ditemukan ataupun warga yang sudah meninggal. Kemudian, ada juga kendala mungkin dari aplikasi. ”Salah satu kendalanya aplikasi mungkin kadang suka error. Jadi solusinya, kita akan melalui pendataan manual," lanjutnya.
Adam juga mengaku banyak mendapat pengalaman dan pelajaran selama menjadi petugas juru bayar. Dia mengaku pernah menangis ketika ia melihat kondisi KPM. Melihat kondisi itu, dia pun merasa lega karena bisa mengantarkan bantuan tersebut dan merasa bantuan itu disalurka tepat sasaran.
Usaha keras para petugas Kantorpos untuk mengantarkan bantuan ini tidak sia-sia. Telah banyak KPM yang terbantu dan merasakan manfaat dari bansos yang disalurkan.
Salah satunya, KPM bernama Janadi. Pria yang berprofesi berprofesi sebagai petugas keamanan alias linmas-hansip ini mendapat bantuan sebesar Rp1.525.000. "Saya dapat bantuan ini dari pemerintah, alhamdulillah. Terbantu juga buat kebutuhan anak sekolah," katanya.
Upaya lainnya yang juga dilakukan Kantorpos adalah berkoordinasi dengan beberapa pihak. Mulai dari dinas sosial, kelurahan, RT/RW. Tujuannya agar penyaluran bisa berjalan dengan lancar.
"Jadi setelah data BNBA kami dapat dari Kemensos, kami koordinasi dengan Dinsos terkait data, terus koordinasi juga dengan aparat setempat, dalam hal ini pihak kelurahan, pihak RW, untuk mengatur jadwal pembayaran. Jadi biasanya, dari pusat kami mendapat informasi H-1 terkait data, H+1-nya koordinasi, nanti H+2-nya sudah mulai penyaluran," ucapnya.
Meski sudah melakukan persiapan matang, penyaluran bansos ini tak luput dari kendala yang tentunya bersifat pada non-teknis. Salah satunya adalah cuaca.
Hal itu setidaknya diungkapkan juru bayar Kantorpos, Adam. Dia sempat kesulitan ketika mengantarkan bantuan ke rumah KPM dalam kondisi hujan.
"Waktu itu, saya pernah mengantarkan bantuan di daerah Abadi Jaya RW 29. Saya pernah melakukan itu door to door dalam keadaan banjir. Saya pernah melakukan penyaluran saat hujan. Yang paling saya khawatikan adalah rusaknya undangan dan basahnya uang uang tunai," katanya.
Kendala selanjutnya adalah warga yang tidak ditemukan ataupun warga yang sudah meninggal. Kemudian, ada juga kendala mungkin dari aplikasi. ”Salah satu kendalanya aplikasi mungkin kadang suka error. Jadi solusinya, kita akan melalui pendataan manual," lanjutnya.
Adam juga mengaku banyak mendapat pengalaman dan pelajaran selama menjadi petugas juru bayar. Dia mengaku pernah menangis ketika ia melihat kondisi KPM. Melihat kondisi itu, dia pun merasa lega karena bisa mengantarkan bantuan tersebut dan merasa bantuan itu disalurka tepat sasaran.
Usaha keras para petugas Kantorpos untuk mengantarkan bantuan ini tidak sia-sia. Telah banyak KPM yang terbantu dan merasakan manfaat dari bansos yang disalurkan.
Salah satunya, KPM bernama Janadi. Pria yang berprofesi berprofesi sebagai petugas keamanan alias linmas-hansip ini mendapat bantuan sebesar Rp1.525.000. "Saya dapat bantuan ini dari pemerintah, alhamdulillah. Terbantu juga buat kebutuhan anak sekolah," katanya.