Kiriman Depok dan Bogor, Volume Sampah di Kali Jakarta Capai 400 ton

Rabu, 05 Desember 2018 - 17:45 WIB
Kiriman Depok dan Bogor, Volume Sampah di Kali Jakarta Capai 400 ton
Kiriman Depok dan Bogor, Volume Sampah di Kali Jakarta Capai 400 ton
A A A
JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebutkan terjadi peningkatan volume sampah di kali-kali di Ibu Kota dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini merupakan imbas dari hujan yang mengguyur wilayah Kota Depok dan Bogor.

“Sampah dari pemukiman terdorong ke kali sungai, termasuk dari hulu Depok dan Bogor,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji, Rabu (5/12/2018).

Isnawa mencatat, jika sebelumnya sampah dikali dan waduk hanya sekitar 175 hingga 220 ton per hari, namun sejak musim penghujan volume sampah di kali mencapai sekitar 400 ton per hari. Jenis sampah yang mengotori kali umumnya plastik hingga sampah rumah tangga, seperti kasur, sofa, dan peralatan elektronik.

Untuk menjaga kali agar tetap bersih, pihaknya sudah meminta UPK Badan Air terus bersiaga. Penjagaan diperketat dengan menempatkan petugas di lokasi dan membaginya menjadi tiga shift jam kerja. “Kami juga menyiagakan alat berat di beberapa lokasi tertentu,” ucapnya.

Kasudin Sumber Daya Air Jakarta Barat, Imron Syahrir, mengaku, penumpukan sampah di kali sangat mengganggu pihaknya dalam melakukan manajeman air. Sebab, sampah seringkali tersangkut di mesin pompa dan menyebabkan kerusakan. “Makanya diperlukan kerja sama antara kami dan UPK Badan Air,” tuturnya.

Imron mencontohkan pompa di Jalan Patra, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kala itu dua pompa ukuran 1.000 liter per detik rusak setelah tersangkut sampah. Mesin kemudian jebol dan tidak bisa dipergunakan.

Imbasnya, penanganan banjir mengalami masalah. Sudin SDA terpaksa mendatangkan pompa mobile berkapasitas 500 liter per detik untuk menangani genangan air di tempat itu. “Masalahnya setelah didatangkan juga kurang maksimal,” ucapnya.

Sementara itu, pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, mengatakan, sampah di kali merupakan permasalahan yang kerap terjadi di Jakarta. Ia tidak sependapat apabila sampah kali disebut banyak terjadi di hulu sungai.

Sebab memasuki Jakarta, banyak limbah rumah tangga yang kerap membuang sampah di kali. Karena itu, pengawasan dan penindakan perlu ditingkatkan. “Kan ada OTT (Operasi Tangkap Tangan), tinggal digencarkan dan ditingkatkan saja,” tutur Nirwono.

Saat ini, Nirwono melihat OTT hanya retrorika belaka. Sebab, pelaksanaan OTT dan penindakan jarang dilakukan. Hal ini membuat banyak masyarakat yang belum disiplin dalam membuang sampah.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6644 seconds (0.1#10.140)