Wali Kota Jakbar Sebut Ada 60 titik Genangan di Wilayahnya
A
A
A
JAKARTA - Hujan deras yang melanda Jakarta Barat membuat genangan terjadi di delapan kecamatan. Hingga kini, Pemkot Jakarta Barat mencatat ada 60 titik rawan genangan.
“Ada beberapa titik lokasi genangan dan banjir yang menjadi langganan. Jumlahnya sekita 60-an,” kata Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi, Selasa (4/12/2018).
Meskipun diakuinya tak separah beberapa tahun lalu, namun Rustam mengakui upaya mengurangi jumlah dan durasi tengah diupayakan pihaknya. Petugas Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) sudah disebar dibeberapa titik untuk mempelancar aliran air.
Terkait genangan yang terjadi Senin 3 Desember 2018 sore, Rustam mengakui masalah itu terjadi karena saluran saluran air yang berfungsi baik. Karena itu pihaknya sedari awal telah memerintahkan Camat dan Lurah membantu membenahi saluran.
Petugas lapangan seperti PPSU, UPK Badan Air hingga PHL Sudin Sumber Daya Air (SDA) diminta melakukan pengawasan. Termasuk soal saluran yang menyempit, sekalipun saat ini saluran air sudah terkondisi dan mampu mengaliri air dengan baik.
Kondisi demikian diperparah dengan banyaknya masyarakat yang tak peduli. Karena pembenahan bangunan akan dilakukan kedepannya.
“Masih ada genangan tetapi kan Alhamdulillah itu tidak lama. Hujan, genang, begitu hujan surut, surut juga. Artinya kan berfungsi, memang saluran ini menyempit kondisinya,” tutup Rustam.
“Ada beberapa titik lokasi genangan dan banjir yang menjadi langganan. Jumlahnya sekita 60-an,” kata Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi, Selasa (4/12/2018).
Meskipun diakuinya tak separah beberapa tahun lalu, namun Rustam mengakui upaya mengurangi jumlah dan durasi tengah diupayakan pihaknya. Petugas Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) sudah disebar dibeberapa titik untuk mempelancar aliran air.
Terkait genangan yang terjadi Senin 3 Desember 2018 sore, Rustam mengakui masalah itu terjadi karena saluran saluran air yang berfungsi baik. Karena itu pihaknya sedari awal telah memerintahkan Camat dan Lurah membantu membenahi saluran.
Petugas lapangan seperti PPSU, UPK Badan Air hingga PHL Sudin Sumber Daya Air (SDA) diminta melakukan pengawasan. Termasuk soal saluran yang menyempit, sekalipun saat ini saluran air sudah terkondisi dan mampu mengaliri air dengan baik.
Kondisi demikian diperparah dengan banyaknya masyarakat yang tak peduli. Karena pembenahan bangunan akan dilakukan kedepannya.
“Masih ada genangan tetapi kan Alhamdulillah itu tidak lama. Hujan, genang, begitu hujan surut, surut juga. Artinya kan berfungsi, memang saluran ini menyempit kondisinya,” tutup Rustam.
(ysw)