Polisi Olah TKP Ulang Lokasi 4 Orang Sekeluarga Bundir Lompat dari Apartemen

Rabu, 13 Maret 2024 - 19:11 WIB
loading...
Polisi Olah TKP Ulang Lokasi 4 Orang Sekeluarga Bundir Lompat dari Apartemen
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan menyebutkan pihaknya kembali melakukan olah TKP ulang jatuhnya empat orang satu keluarga bundir. Foto/Carlos Roy/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menyebutkan pihak Kepolisian kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang jatuhnya empat orang sekeluarga bunuh diri (bundir) di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/3/2024).

"Kita melakukan olah TKP ulang. Jadi membaca lebih detail lagi tentang peristiwa yang sudah terjadi," ujar Gidion.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, sebanyak empat orang yang masih satu keluarga diketahui terjatuh atau melompat dari lantai 22 sebuah apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024) sore.

Tubuh keempat orang tersebut terjatuh di lobi area parkir mobil Tower Topaz apartemen tersebut. Gidion Arif mengatakan, keempat korban tersebut diduga bunuh diri.

"Empat mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 apartemen Teluk Intan. Untuk penyebab bunuh diri tersebut belum diketahui," ujar Gidion kepada awak media, Sabtu (9/3/2024).



Empat orang yang meninggal itu terdiri dari dua orang laki-laki berinisial EA (50) dan JWA (13). Serta dua perempuan berinisial AIL dan JL (15).

Sementara itu, Kapolsek Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan ada gelagat akan melakukan aksi bunuh diri dari empat orang yang masih satu keluarga.

Hal tersebut kata Agus terlihat dari gelagat tersebut terlihat dari kamera pengintai atau Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di apartemen tersebut.

"Adegan seperti mencium kening, mengumpulkan semua handphone, hingga menuju roof top lantai 21 apartemen tersebut terekam CCTV," kata Ady Wijaya, Minggu (10/3/2024).

Agus menjelaskan tidak ada saksi mata yang melihat keempatnya menaiki roof top apartemen tersebut. "CCTV menunjukkan para korban ini datang bersama, naik lift bersama, di lift EA menciumi para korban lain, A mengumpulkan HP para korban di tasnya, sampai keluar lift bersama. Di atas rooftop tidak ada saksi lain atau orang lain. Dan disambung lagi CCTV terlihat jatuh bersamaan," jelas Ady Wijaya.

Meskipun demikian kondisi tangan terikat terekam kamera pengintai. "Fakta dari hasil rekaman CCTV demikian pak. Untuk kondisi mengikat tangan bersama terlihat dari post mortem jenazah saat sudah terjatuh di bawah," pungkas Agus.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1372 seconds (0.1#10.140)