WIKA Tanam Pohon Langka Endemik di Bogor, BRIN: Kami Sangat Terkejut
loading...
A
A
A
BOGOR - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengapresiasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang menanam dan merawat pohon langka endemik di area hutan Wikasatrian Kabupaten Bogor.
Peneliti Pusat Riset Ekologi & Etnobotani BRIN Kusuma Dewi Sri Yulita mengatakan, pihaknya melakukan riset di bidang keanekaragaman hayati, perlindungan, maupun pemanfaatan. Dia terkejut karena melihat banyak pohon langka yang hidup di area hutan Wikasatrian.
WIKA telah bekerja sama dengan BRIN untuk memfasilitasi sebagian areanya menjadi konservasi eksitu. Luas area lahan Wikasatrian mencapai 10 hektare.
“Kami sangat terkejut karena dalam kerja sama ini WIKA memfasilitasi memberikan sebagian areanya jadi konservasi eksitu,” ujar Yulita, Minggu (10/3/2024).
Dia kagum karena WIKA sebagai perusahaan konstruksi justru memberikan perhatiannya terhadap konservasi flora. Bahkan, memberikan areanya untuk diteliti BRIN.
Misalnya area Wikasatrian cukup bagus dijadikan area glamping dan ekowisata lantaran WIKA telah menjaga dan merawat lingkungan tersebut.
Di samping itu, ada tiga jenis tumbuhan yang sudah punah di alam. Salah satunya justru ditemukan di area hutan Wikasatrian.
Berdasarkan informasi yang diterimanya WIKA sudah pernah bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dari situ ditemukan ada koleksi maskot tumbuhan yang ada di beberapa provinsi.
“Saya bilang alangkah baiknya kalau ada pemekaran provinsi dan lain-lain, WIKA juga mungkin bisa bekerja sama dengan kami. Kami bisa contribute, ada maskot-maskot lain dan koleksi yang belum ada di sini,” katanya.
Peneliti Pusat Riset Ekologi & Etnobotani BRIN Kusuma Dewi Sri Yulita mengatakan, pihaknya melakukan riset di bidang keanekaragaman hayati, perlindungan, maupun pemanfaatan. Dia terkejut karena melihat banyak pohon langka yang hidup di area hutan Wikasatrian.
WIKA telah bekerja sama dengan BRIN untuk memfasilitasi sebagian areanya menjadi konservasi eksitu. Luas area lahan Wikasatrian mencapai 10 hektare.
“Kami sangat terkejut karena dalam kerja sama ini WIKA memfasilitasi memberikan sebagian areanya jadi konservasi eksitu,” ujar Yulita, Minggu (10/3/2024).
Dia kagum karena WIKA sebagai perusahaan konstruksi justru memberikan perhatiannya terhadap konservasi flora. Bahkan, memberikan areanya untuk diteliti BRIN.
Misalnya area Wikasatrian cukup bagus dijadikan area glamping dan ekowisata lantaran WIKA telah menjaga dan merawat lingkungan tersebut.
Di samping itu, ada tiga jenis tumbuhan yang sudah punah di alam. Salah satunya justru ditemukan di area hutan Wikasatrian.
Berdasarkan informasi yang diterimanya WIKA sudah pernah bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dari situ ditemukan ada koleksi maskot tumbuhan yang ada di beberapa provinsi.
“Saya bilang alangkah baiknya kalau ada pemekaran provinsi dan lain-lain, WIKA juga mungkin bisa bekerja sama dengan kami. Kami bisa contribute, ada maskot-maskot lain dan koleksi yang belum ada di sini,” katanya.