Ada Aksi Perempuan Geruduk Istana, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Jum'at, 08 Maret 2024 - 10:00 WIB
loading...
Ada Aksi Perempuan Geruduk Istana, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup
Jalan menuju Istana Kepresidenan dari Jalan Medan Merdeka Barat ditutup oleh pihak kepolisian. Penutupan dilakukan karena adanya Aksi Perempuan Geruduk Istana, Jumat (8/3/2024). FOTO/MPI/RAKA DWI NOVIANTO
A A A
JAKARTA - Jalan menuju Istana Kepresidenan dari Jalan Medan Merdeka Barat ditutup oleh pihak kepolisian. Penutupan jalan dilakukan karena adanya Aksi Perempuan Geruduk Istana, Jumat (8/3/2024). Peserta aksi longmarch dari Kantor Bawaslu menuju Istana.

Pantauan di lokasi, Jalan Medan Merdeka Barat menuju ke arah Istana Kepresidenan telah ditutup oleh barikade beton. Beberapa pihak kepolisian telah juga berjaga di kawasan patung kuda.

Akibat penutupan jalan tersebut beberapa kali terjadi kemacetan, tapi kemudian langsung diurai oleh petugas kepolisian. Lalu lintas sampai saat ini terlihat lancar.



Sementara itu, peserta Aksi Perempuan Geruduk Istana mulai melakukan longmarch dari depan Kantor Bawaslu hingga ke depan Istana di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Mereka mengenakan pakaian serba hitam dan mulai berjalan meninggalkan titik kumpul pada pukul 09.00 WIB, bergerak menuju tujuan utama di depan Istana Negara.

Sambil menyampaikan yel-yel bertajuk 'selamatkan demokrasi' para peserta aksi berjalan perlahan dengan mengatur barisan dengan rapih untuk menghindari kepadatan lalulintas.

Namun polisi sudah menutup jalan menuju Istana di Jalan Medan Merdeka Barat, sehingga peserta aksi dari aliansi perempuan Indonesia itu melakukan aksinya di depan Patung Kuda, Gambir Jakarta Pusat.

Para peserta aski membawa poster hingga spanduk yang bertuliskan kritik untuk pemerintah.

"Mau lebaran beras mahal," tulis salah satu poster yang dibawa peserta aksi.

"Aku mau Indonesia tanpa oligarki," tulis poster lainnya.

Selain membawa poster dan spanduk, aksi perempuan geruduk Istana tersebut juga diiringi oleh nyanyian yel-yel yang ingin mengadili Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena dianggap telah merusak demokrasi di Indonesia.

"Adili Jokowi, hidup perempuan Indonesia," kara salah satu orator.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2217 seconds (0.1#10.140)