GPMI Minta Audit Transparansi Lembaga Amil Zakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gerakan Pemuda Mahasiswa Indonesia (GPMI) menggelar aksi di Kantor Pusat Dompet Dhuafa, Jakarta Selatan, Jumat (4/10/2024). Dalam unjuk rasa tersebut, GPMI meminta peninjauan kembali atas transparansi laporan keuangan lembaga amil zakat .
Perwakilan GPMI menyampaikan keprihatinannya mengenai potensi manipulasi dalam audit keuangan lembaga tersebut.“Kami menduga bahwa ada kepentingan dari lembaga atau instansi yang dapat mengatur hasil audit demi kepentingan tertentu,” ujar salah satu perwakilan GPMI dalam orasinya.
GPMI juga menyoroti perlunya tindak lanjut yang lebih tegas terhadap temuan audit, terutama yang berkaitan dengan kepatuhan syariah. Mereka mendesak Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk melakukan audit menyeluruh terhadap pengelolaan dana umat di lembaga amil zakat.
Menanggapi aksi tersebut, General Manager Corporate Secretary Dompet Dhuafa, Dian Mulyadi mengatakan, aksi massa yang berlangsung adalah tanpa izin dan tuntutan yang disampaikan tidak memiliki dasar yang kuat. “Kami menghargai aspirasi masyarakat, tetapi kami telah transparan dalam semua laporan kami,” ujar Dian.
Dian menekankan Dompet Dhuafa telah menjalani audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang hasilnya dapat diakses publik melalui situs resmi mereka. Selain itu, lembaga ini juga diaudit oleh Kemenag setiap dua tahun dan Baznas setiap tahun, untuk memastikan penggunaan dan pengelolaan dana yang tepat.
“Kami berkomitmen untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas, dan semua hasil audit independen kami dapat diakses oleh masyarakat,” kata Dian.
Dia juga mengingatkan pentingnya perhatian terhadap potensi pendanaan terorisme. Setiap donasi yang diterima dilengkapi dengan pernyataan bahwa dana tersebut halal dan tidak terlibat dalam kegiatan ilegal. “Kami telah menerapkan langkah-langkah ketat untuk memastikan bahwa semua dana yang masuk aman dan transparan,” ucapnya.
Perwakilan GPMI menyampaikan keprihatinannya mengenai potensi manipulasi dalam audit keuangan lembaga tersebut.“Kami menduga bahwa ada kepentingan dari lembaga atau instansi yang dapat mengatur hasil audit demi kepentingan tertentu,” ujar salah satu perwakilan GPMI dalam orasinya.
GPMI juga menyoroti perlunya tindak lanjut yang lebih tegas terhadap temuan audit, terutama yang berkaitan dengan kepatuhan syariah. Mereka mendesak Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk melakukan audit menyeluruh terhadap pengelolaan dana umat di lembaga amil zakat.
Menanggapi aksi tersebut, General Manager Corporate Secretary Dompet Dhuafa, Dian Mulyadi mengatakan, aksi massa yang berlangsung adalah tanpa izin dan tuntutan yang disampaikan tidak memiliki dasar yang kuat. “Kami menghargai aspirasi masyarakat, tetapi kami telah transparan dalam semua laporan kami,” ujar Dian.
Dian menekankan Dompet Dhuafa telah menjalani audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang hasilnya dapat diakses publik melalui situs resmi mereka. Selain itu, lembaga ini juga diaudit oleh Kemenag setiap dua tahun dan Baznas setiap tahun, untuk memastikan penggunaan dan pengelolaan dana yang tepat.
“Kami berkomitmen untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas, dan semua hasil audit independen kami dapat diakses oleh masyarakat,” kata Dian.
Dia juga mengingatkan pentingnya perhatian terhadap potensi pendanaan terorisme. Setiap donasi yang diterima dilengkapi dengan pernyataan bahwa dana tersebut halal dan tidak terlibat dalam kegiatan ilegal. “Kami telah menerapkan langkah-langkah ketat untuk memastikan bahwa semua dana yang masuk aman dan transparan,” ucapnya.
(cip)