Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat, PAMA Ajak Kader Posyandu Binaan Studi Banding
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah kader pos pelayanan terpadu (posyandu) binaan PT Pamapersada (PAMA) mengikuti studi banding ke Posyandu Beo di Kampung Pasir Ipis, Citeureup, Kabupaten Bogor.
CSR Section Head PAMA, Suryadi menyampaikan studi banding posyandu binaan merupakan upaya berkelanjutan perusahaan dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Posyandu merupakan garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan dasar kepada ibu hamil, bayi, dan anak-anak balita.
“Posyandu merupakan garda kesehatan pertama yang sangat penting. Di posyandu itu juga kan melayani wanita usia subur, ibu menyuysui, ibu hamil dan kita juga fokus pada pengentasan stunting. Stunting itu menjadi isu yang hot dan seksi di Indonesia saat ini. Target nasional pengentasan angka stunting sebesar 14%,” ujar Suryadi, Sabtu (10/2/2024).
Suryadi berharap, kegiatan studi banding meningkatkan pemahaman kader-kader posyandu binaan PAMA terutama dapat mengimplementasikan inovasi yang sudah terbangun di Posyandu Beo. “Harapannya setelah pulang dari sini, gelas itu akan terisi secara penuh oleh ilmu-ilmu yang kita dapatkan dari Posyandu BEO. Inovasi dari PT ASKI tadi bagus,” tutur Suryadi.
Studi banding diikuti 55 peserta. Mereka berasal dari PKK kelurahan Jatinegara, PKK Desa Dayeuh, Cileungsi, Posyandu Perintis Harapan, Posyandu Permata Ibu, Posyandu Kasih Ibu, Posyandu Tulip 5 Cileungsi dan Posyandu Tulip 6 Cileungsi.
PAMA saat ini memiliki 127 Posyandu binaan yang tersebar di area-area sekitar job site PAMA. Total kader dari seluruh posyandu binaan ini mencapai 828 orang dan telah membantu 8.648 balita.
Pembina Posyandu Binaan PT ASKI, Hery Nur menyampaikan betapa pentingnya peran local champion sebagai percontohan bagi posyandu-posyandu binaan antar perusahaan di bawah Astra. Bahkan, pihaknya sedang memetakan dan mendata pionir lokal itu untuk menjadi agen perubahan dalam hal pelayanan kesehatan masyarakat terutama di Jawa Barat.
“Sekarang di Jawa Barat sedang memetakan lokal champion-champion yang dimiliki perusahaan. Jadi nantinya mereka akan didata dan dikelola oleh provinsi dan akan jadi agen perubahan di Jawa Barat,” ucap dia.
Kader Edu Asesor Posyandu Beo, Yuni Irawati mengatakan selain menyelenggarakan program wajib, pihaknya juga melaksanakan kegiatan tambahan seperti pelayanan bumi bersih, bina keluarga balita, pemanfaatan pekarangan, ekonomi kreatif, penyuluhan dan pengendalian penyakit menular bersumber lingkungan serta upaya-upaya penyehatan lingkungan.
“Di luar program wajib, Posyandu Beo melakukan kegiatan tambahan yaitu pelayanan bumi bersih, BKP, pemanfaatan pekarangan, kegiatan ekonomi kreatif, penyuluhan dan pengendalian penyakit menular bersumber lingkungan serta upaya-upaya penyehatan kesehatan lingkungan,” ungkap Yuni.
Sebagai informasi, Posyandu Beo juga menjuarai lomba posyandu tingkat Astra. Salah satu keunggulan Posyandu Beo adalah seluruh dana kegiatan berasal dari donasi warga dan dimanfaatkan untuk operasional posyandu sampai kelengkapan area bermain anak.
CSR Section Head PAMA, Suryadi menyampaikan studi banding posyandu binaan merupakan upaya berkelanjutan perusahaan dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Posyandu merupakan garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan dasar kepada ibu hamil, bayi, dan anak-anak balita.
“Posyandu merupakan garda kesehatan pertama yang sangat penting. Di posyandu itu juga kan melayani wanita usia subur, ibu menyuysui, ibu hamil dan kita juga fokus pada pengentasan stunting. Stunting itu menjadi isu yang hot dan seksi di Indonesia saat ini. Target nasional pengentasan angka stunting sebesar 14%,” ujar Suryadi, Sabtu (10/2/2024).
Suryadi berharap, kegiatan studi banding meningkatkan pemahaman kader-kader posyandu binaan PAMA terutama dapat mengimplementasikan inovasi yang sudah terbangun di Posyandu Beo. “Harapannya setelah pulang dari sini, gelas itu akan terisi secara penuh oleh ilmu-ilmu yang kita dapatkan dari Posyandu BEO. Inovasi dari PT ASKI tadi bagus,” tutur Suryadi.
Studi banding diikuti 55 peserta. Mereka berasal dari PKK kelurahan Jatinegara, PKK Desa Dayeuh, Cileungsi, Posyandu Perintis Harapan, Posyandu Permata Ibu, Posyandu Kasih Ibu, Posyandu Tulip 5 Cileungsi dan Posyandu Tulip 6 Cileungsi.
PAMA saat ini memiliki 127 Posyandu binaan yang tersebar di area-area sekitar job site PAMA. Total kader dari seluruh posyandu binaan ini mencapai 828 orang dan telah membantu 8.648 balita.
Pembina Posyandu Binaan PT ASKI, Hery Nur menyampaikan betapa pentingnya peran local champion sebagai percontohan bagi posyandu-posyandu binaan antar perusahaan di bawah Astra. Bahkan, pihaknya sedang memetakan dan mendata pionir lokal itu untuk menjadi agen perubahan dalam hal pelayanan kesehatan masyarakat terutama di Jawa Barat.
“Sekarang di Jawa Barat sedang memetakan lokal champion-champion yang dimiliki perusahaan. Jadi nantinya mereka akan didata dan dikelola oleh provinsi dan akan jadi agen perubahan di Jawa Barat,” ucap dia.
Kader Edu Asesor Posyandu Beo, Yuni Irawati mengatakan selain menyelenggarakan program wajib, pihaknya juga melaksanakan kegiatan tambahan seperti pelayanan bumi bersih, bina keluarga balita, pemanfaatan pekarangan, ekonomi kreatif, penyuluhan dan pengendalian penyakit menular bersumber lingkungan serta upaya-upaya penyehatan lingkungan.
“Di luar program wajib, Posyandu Beo melakukan kegiatan tambahan yaitu pelayanan bumi bersih, BKP, pemanfaatan pekarangan, kegiatan ekonomi kreatif, penyuluhan dan pengendalian penyakit menular bersumber lingkungan serta upaya-upaya penyehatan kesehatan lingkungan,” ungkap Yuni.
Sebagai informasi, Posyandu Beo juga menjuarai lomba posyandu tingkat Astra. Salah satu keunggulan Posyandu Beo adalah seluruh dana kegiatan berasal dari donasi warga dan dimanfaatkan untuk operasional posyandu sampai kelengkapan area bermain anak.
(cip)