Pemkot Bekasi Catat Ada 28 Titik Kemacetan Jalur Mudik untuk Pemotor

Selasa, 05 Juni 2018 - 22:45 WIB
Pemkot Bekasi Catat Ada 28 Titik Kemacetan Jalur Mudik untuk Pemotor
Pemkot Bekasi Catat Ada 28 Titik Kemacetan Jalur Mudik untuk Pemotor
A A A
JAKARTA - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi mencatat ada sebanyak 28 titik kemacetan sepanjang jalur mudik di kota tersebut. Ratusan personel telah disiapkan di titik kemacetan untuk mengurai kepadatan lalu lintas.

Kepala Dishub Kota Bekasi, Yayan Yuliana mengatakan, jelang arus mudik lebaran 2018, titik kemacetan di Kota Bekasi terus bertambah. Yang awalnya hanya 25 titik, kini penambahan mencapai 28 titik.
Penyebabnya, tingginya volume kendaraan tidak sebanding dengan badan jalan diwilayah sebelah timur DKI Jakarta tersebut. Titik kemacetan di Kota Bekais antara lain, pertigaan Bungur, pertigaan Paku, pertigaan Giant. Jalan Pemuda Kranji, Pasar Sumber Artha, Caman, Kampung Dua.

Kemudian, pertigaan Ampera, Bulak Kapal, pertigaan Tol Bekasi Timur, Rawa Semut, Kemang, Pasar Lama. Depan Pasar Bantar Gebang, pertigaan Sawo, Jalan Raya Siliwangi, gerbang Harapan Indah, pertigaan Pondok Ungu, simpang Alexindo.

Selanjutnya, Jalan Kayuringin, simpang Bekasi Cyber Park, Jalan Pekayon, Jalan Raya Jatiwaringin, jalan Pasar Gede, Jalan Raya Hankam, Jalan Pasar Baru Jati Asih, pertigaan Pasar Rebo, pertigaan Komsen. "Kemacetan sekarang bertambah. Faktor utamanya beban jalan tidak sebanding dengan penambahan kendaraan," kata Yayan Yuliana, Selasa (5/5).

Bukan itu saja, kata dia, masih banyaknya proyek nasional yang berdampak ke jalan arteri. Seperti pembangunan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu). Dan proyek pembatasan truk melintas tol Jakarta Cikampek. Sehingga, jalan arteri menjadi macet.

Yayan menjelaskan, faktor lain yang menyebabkan kemacetan itu seperti lebar jalan belum menampung volume kendaraan. Sebab, ukuran lebar jalan di Kota Bekasi rata-rata 4 meter sampai 16 meter. Untuk ukuran jalan yang paling kecil, biasanya berada di jalan lingkungan.

Solusinya, kata dia, harus ada pembangunan baru. Termasuk menambah ukuran lebar jalan, agar volume kendaraan bisa tertampung. Apalagi, kepemilikan kendaraan pribadi saat ini terus bertambah."Pertumbuhan kendaraan sangat besar tiap tahunnya," tegasnya.

Yayan mengatakan, untuk membantu mengurai kemacetan, pihaknya berkordinasi dengan kepolisian menerjunkan sebanyak 200 petugas. Seluruh petugas itu ditempatkan di titik-titik rawan kemacetan."Kita terjunkan ditempat macet tersebut untuk melakukan penguraian," ujarnya.

Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi, Harun Alrasyid mengatakan, pengoperasian Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) menjadi bagian solusi pengurangan kemacetan di jalur sepanjang Kalimalang."Becakayu, tidak bisa bebas dari kemacetan, tapi mengurangi beban kendaraan," katanya.

Harun menambahkan, kemacetan yang ada di Kota Bekasi, banyak disebabkan karena sempitnya badan jalan. Sebab, saat ini jalan yang memiliki ukuran luas, hanya di Jalan Ahmad Yani, Jalan Sudarso, dan Jalan Sultan Agung."Sisanya masih berukuran kecil dan tidak menampung kendaraan," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8136 seconds (0.1#10.140)