Hasil Survei: Mayoritas Warga Jabodetabek Siap Terapkan Uji Emisi

Rabu, 31 Januari 2024 - 19:32 WIB
loading...
Hasil Survei: Mayoritas Warga Jabodetabek Siap Terapkan Uji Emisi
Survei Populix dan Vital Strategies menyatakan 67% warga telah sadar adanya uji emisi atau meningkat 2% dibandingkan survei sebelumnya. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Kesadaran masyarakat terhadap uji emisi perlahan mengalami peningkatan. Berdasarkan dua riset yang dilakukan Populix dan Vital Strategies terhadap pengguna kendaraan di Jakarta dan wilayah sekitarnya, 67% warga telah sadar adanya uji emisi atau meningkat 2% dibandingkan survei sebelumnya.

Tingkat kesadaran tertinggi ditemukan di wilayah Jakarta yang menunjukkan penduduk ibu kota semakin peduli terhadap dampak pencemaran udara. Hasil survei menunjukkan kepatuhan terhadap uji emisi juga mengalami peningkatan dari sebelumnya hanya 16% menjadi 23%.

Riset ini dilakukan untuk mendukung upaya Pemprov DKI Jakarta mengurangi tingkat pencemaran udara di ibu kota dengan menerapkan uji emisi kendaraan sebagai salah satu langkah proaktif. Uji emisi menjadi fokus utama untuk menilai dan memastikan kendaraan yang beroperasi di wilayah perkotaan memenuhi standar emisi yang telah ditetapkan.



Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta memfasilitasi riset serta pembahasan mengenai kebijakan uji emisi melalui diskusi bertajuk “Persepsi Tingkat Kepatuhan Terhadap Pelaksanaan Uji Emisi Jabodetabek” di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan riset ini untuk memastikan Pemprov DKI dapat membuat kebijakan berbasis bukti dan melakukan upaya untuk mendorong uji emisi yang lebih tepat sasaran.

Pihaknya berupaya melakukan langkah pencegahan dan kebijakan pendukung lain untuk mendorong tingkat pemenuhan baku mutu emisi kendaraan.

“Meskipun udara Jakarta terlihat baik-baik saja saat musim hujan ini, kita berharap langkah pencegahan bisa mengantisipasi memburuknya kualitas udara dan baku mutu udara tetap terjaga,” ujar Asep.

Senior Researcher Populix Aini Devi Agustian mengatakan, dengan kesadaran yang meningkat, mayoritas responden di wilayah Jakarta dan Bodetabek memberikan respons positif terhadap penerapan uji emisi untuk meningkatkan kualitas udara.

“47% responden menyatakan cukup mengetahui tentang uji emisi, sementara 20% lainnya bahkan telah mencari informasi lebih mendalam terkait prosedur dan pentingnya uji emisi. Penelitian dilakukan melalui survei perilaku pengguna mobil dan motor pribadi yang bermobilitas di Jakarta baik berasal dari Ibu kota maupun daerah satelitnya (Bodetabek),” kata Aini.

Survei ini diadakan pada dua periode, yakni 18-22 September 2023 untuk survei pertama dan survei kedua dilakukan 28 Desember 2023-5 Januari 2024. Masing-masing responden berjumlah 604 responden di survei pertama dan 622 responden pada survei kedua. Secara umum, responden yang ditemukan pada kedua survei memiliki karakteristik yang mirip.

Mengenai sanksi tilang kendaraan yang tak lolos uji emisi, juga tak sepenuhnya ditolak oleh masyarakat. Lebih dari setengah dari total responden setuju penerapan tilang, namun kesetujuan lebih tinggi pada penerapan sanksi tilang elektronik ketimbang tilang manual.

“Perbandingannya kesetujuan tilang manual hanya 59%, sedangkan tilang elektronik (ETLE) sampai 71%,” ucap Aini.

Selain itu, tak seluruh warga terutama dalam survei ini yang mengetahui jika sanksi tilang bagi yang tak lolos uji emisi telah diatur dalam UU No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.

“Hanya 28% responden yang tahu jika sanksi ini sudah diatur sejak lama bukan sejak 2023 saat sanksi ini berupaya diterapkan di DKI. Sisanya menilai sanksi berlaku setelah polusi udara Jakarta mencuat,” ujarnya.

Aini juga menguraikan pentingnya terus menyosialisasikan manfaat uji emisi untuk mendorong tingkat kepatuhan. “Dalam riset, kami menemukan jika dampak personal atau sesuatu yang menimpa diri individu akan lebih mudah mendorong tingkat kepatuhan. Sehingga, manfaat uji emisi bagi kesehatan mesin kendaraan juga penting diketahui masyarakat umum dan terus disosialisasikan selain manfaatnya bagi lingkungan,” ungkap Aini.

Evaluasi Uji Emisi

Langkah-langkah proaktif yang diambil pemerintah dan tingginya tingkat dukungan dari masyarakat menandai keseriusan bersama dalam menjaga kualitas udara di Ibukota. Harapannya, upaya ini dapat terus ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi semua warga.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap uji emisi, harapannya adalah langkah-langkah preventif akan semakin diterapkan secara luas. Langkah ini diharapkan dapat mendorong kelompok masyarakat yang belum pernah melakukan uji emisi.

“Sekitar 48% masyarakat masuk pada kelompok responden yang belum pernah uji emisi sama sekali atau yang belum lolos uji emisi. Kelompok ini menjadi target utama dalam peningkatan kepatuhan mengenai uji emisi,” ujar Chintya Imelda Maidir, Indonesia Senior Country Coordinator Vital Strategies.

Di sisi lain, masyarakat juga mengharapkan penerapan e-tilang yang lebih efektif sebagai bentuk penegakan aturan terkait uji emisi. Adanya sistem ini diharapkan dapat lebih efisien dalam memastikan kendaraan yang beroperasi telah menjalani uji emisi sesuai ketentuan.

Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan langkah-langkah ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bersih bagi semua.

Imelda mengatakan, riset untuk mengkaji sikap dan perilaku pengguna kendaraan Jabodetabek terkait uji emisi dilakukan untuk mendapatkan gambaran hambatan (barrier) penerapan uji emisi hingga hal apa yang harus didorong untuk meningkatkan kepatuhan.

“Dalam dua kali riset, kami melihat kesadaran akan dampak lingkungan cukup tinggi dan potensi untuk kepatuhan juga bagus, misalkan jika kita membandingkan bagaimana opini publik sebelum program atau kegiatan uji emisi,” ujar Imelda.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1347 seconds (0.1#10.140)