Theater Keong Emas TMII Suguhkan Film Dokumenter Inspiratif Langkah-langkah Kecil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Theater Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah (TMII) melanjutkan misi dari rangkaian serial dokumenter inspiratif “The Hidden Gem of Nusantara”. Kali ini penonton diajak mengikuti sebuah cerita dari Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berporos pada potongan kisah hidup seorang anak perempuan bernama Sara dengan judul film “Langkah-langkah Kecil”.
Selain menampilkan kompilasi berbagai destinasi wisata di Sumba Barat dan Sumba Timur, film “Langkah-langkah Kecil” ini memberikan sebuah wawasan kepada penonton tentang harapan, perjuangan, dan cita-cita.
Selain itu, juga menyajikan sebuah pengalaman impersif bagi penonton melalui media layar raksasa berukuran 30 x 18 meter dengan memanfaatkan teknologi Proyektor Laser 3LCD Epson EB-PU2220B berkekuatan 20.000 Lumens dengan ketajaman gambar WUXGA & 4K Enhancement serta warna yang memukau dan alami selayaknya menyaksikan langsung keindahan alam Sumba.
Film ini bercerita tentang bagaimana Sara yang sehari-hari menjalani hidupnya dengan sederhana harus berjalan kaki belasan kilometer untuk sekolah setiap hari sejak SD dengan sebuah tujuan yaitu mencapai cita-citanya sebagai tenaga didik yang akan kembali memajukan pendidikan di daerahnya.
Ketika Sara dipertemukan dengan 3 wisatawan dari kota yang ingin membantu Sara, dia sempat mengira mereka adalah solusi dari apa yang selama ini diharapkan Sara. Namun, ternyata fakta berkata lain.
Film “Langkah-langkah Kecil” menghadirkan 3 petualang muda yaitu Jay (diperankan Fahri Muhammad, sport activity trainer), Jesi (diperankan Tabhita, influencer fashion), serta Krisna (diperankan Christoforus Vio, praktisi musik) yang merupakan karakter representasi dari kita semua yang seringkali memandang sebelah mata terhadap ketulusan dan perjuangan anak-anak daerah.
Dalam episode kali ini, Herijanto Judarta selaku CEO MVI memberikan penekanan cerita pada unsur kemanusiaan dan berharap film inspiratif kedua ini menjadi pengingat, penyemangat sekaligus ucapan syukur bagi kalangan anak didik Indonesia yang mendapatkan berbagai fasilitas dan kemudahan dalam dunia pendidikan sehingga menjadi apresiasi dan refleksi bagi kehidupan mereka.
Dari sisi teknis produksi, salah satu tantangan yang paling nyata adalah belum tersedianya jaringan listrik di berbagai titik-titik pelosok sehingga tim produksi harus bekerja secara efektif dan efisien dengan mengoptimalkan sumber daya listrik dari baterai yang dibawa.
Sedangkan dari sisi nonteknis adalah kondisi cuaca dan iklim yang kering dan panas, sehingga pemeran dan kru sempat mengalami penurunan stamina fisik walaupun tetap dapat menjalankan tugas-tugasnya secara baik.
Secara keseluruhan, baik dalam sisi proses produksi maupun hasil akhir dari filmnya itu sendiri terjadi sebuah experience yang life changing bagi semua pihak terkait ketika pengalaman langsung dengan sebuah cerita nyata anak- anak Sumba memberikan sebuah wawasan baru bahwa selalu ada harapan dalam setiap langkah hidup kita.
Selain menampilkan kompilasi berbagai destinasi wisata di Sumba Barat dan Sumba Timur, film “Langkah-langkah Kecil” ini memberikan sebuah wawasan kepada penonton tentang harapan, perjuangan, dan cita-cita.
Selain itu, juga menyajikan sebuah pengalaman impersif bagi penonton melalui media layar raksasa berukuran 30 x 18 meter dengan memanfaatkan teknologi Proyektor Laser 3LCD Epson EB-PU2220B berkekuatan 20.000 Lumens dengan ketajaman gambar WUXGA & 4K Enhancement serta warna yang memukau dan alami selayaknya menyaksikan langsung keindahan alam Sumba.
Film ini bercerita tentang bagaimana Sara yang sehari-hari menjalani hidupnya dengan sederhana harus berjalan kaki belasan kilometer untuk sekolah setiap hari sejak SD dengan sebuah tujuan yaitu mencapai cita-citanya sebagai tenaga didik yang akan kembali memajukan pendidikan di daerahnya.
Ketika Sara dipertemukan dengan 3 wisatawan dari kota yang ingin membantu Sara, dia sempat mengira mereka adalah solusi dari apa yang selama ini diharapkan Sara. Namun, ternyata fakta berkata lain.
Film “Langkah-langkah Kecil” menghadirkan 3 petualang muda yaitu Jay (diperankan Fahri Muhammad, sport activity trainer), Jesi (diperankan Tabhita, influencer fashion), serta Krisna (diperankan Christoforus Vio, praktisi musik) yang merupakan karakter representasi dari kita semua yang seringkali memandang sebelah mata terhadap ketulusan dan perjuangan anak-anak daerah.
Dalam episode kali ini, Herijanto Judarta selaku CEO MVI memberikan penekanan cerita pada unsur kemanusiaan dan berharap film inspiratif kedua ini menjadi pengingat, penyemangat sekaligus ucapan syukur bagi kalangan anak didik Indonesia yang mendapatkan berbagai fasilitas dan kemudahan dalam dunia pendidikan sehingga menjadi apresiasi dan refleksi bagi kehidupan mereka.
Dari sisi teknis produksi, salah satu tantangan yang paling nyata adalah belum tersedianya jaringan listrik di berbagai titik-titik pelosok sehingga tim produksi harus bekerja secara efektif dan efisien dengan mengoptimalkan sumber daya listrik dari baterai yang dibawa.
Sedangkan dari sisi nonteknis adalah kondisi cuaca dan iklim yang kering dan panas, sehingga pemeran dan kru sempat mengalami penurunan stamina fisik walaupun tetap dapat menjalankan tugas-tugasnya secara baik.
Secara keseluruhan, baik dalam sisi proses produksi maupun hasil akhir dari filmnya itu sendiri terjadi sebuah experience yang life changing bagi semua pihak terkait ketika pengalaman langsung dengan sebuah cerita nyata anak- anak Sumba memberikan sebuah wawasan baru bahwa selalu ada harapan dalam setiap langkah hidup kita.
(jon)