DPRD Kota Bogor Gelar Rapat untuk Atasi Banjir di Kaum Sari
loading...
A
A
A
BOGOR - Hujan deras hingga mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Kota Bogor menjadi perhatian serius DPRD Kota Bogor . Salah satunya banjir di Kampung Kaum Sari, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Minggu (26/11/2023).
Banjir yang terjadi di sekitaran komplek Olympic Central Business District (OCBD itu merendam 6 rumah dan berdampak kepada 8 KK. Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto bersama Anggota DPRD Kota Bogor Endah Purwanti, Sri Kusnaeni, dan Muaz HD meninjau lokasi kejadian, Senin (27/11/2023).
Di sana, Atang, berdiskusi dengan para korban dan pihak OCBD terkait kronologi kejadian bencana. Setelahnya, Atang pun menggelar rapat kerja terpadu yang beragendakan melakukan pemetaan masalah dan menyusun solusi mengatasi banjir di Kaum Sari.
Dalam rapat tersebut dihadiri berbagai pihak. Mulai dari warga yang menjadi korban banjir, pihak OCBD, pihak Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Dinas PUPR, Dinas Perumkim, BPBD, dan Bappeda Kota Bogor.
Dalam rapat tersebut, Atang didampingi Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Zenal Abidin dan anggota DPRD Kota Bogor Endah Purwanti. ”Kami mencoba menggali informasi lebih banyak terkait bencana banjir yang terjadi di Kaum Sari,” kata Atang.
Diketahui banjir di Kampung Kaum Sari sudah terjadi sejak 2010 silam. Namun intensitasnya meningkat sejak 2014 dan yang terparah terjadi pada 2023 ini. Para warga yang menjadi korban, menuding proyek pembangunan jembatan yang dikerjakan OCBD menjadi akar permasalahan banjir di Kampung Kaum Sari.
Pembangunan jalan dan jembatan membuat badan sungai yang berada di ujung Kampung Kaum Sari menjadi menyempit. “Banjir ekstrem dimulai saat adanya pembangunan jalan yang dilakukan oleh Olympic. Kejadian terbesar di pekan kemarin, nah itu karena bagian ujung sungai menyempit yang diakibatkan oleh pembangunan jembatan,” kata Dian, selaku warga.
Menanggapi hal tersebut, Bagian Pengembangan Bisnis dan Penanganan Proyek OCBD Janes Pasaribu menampik tudingan warga. Dia menjelaskan pembangunan jembatan yang dikerjakan OCBD tidak mengubah struktur badan sungai. Bahkan kehadiran jembatan baru disiapkan untuk mengatasi masalah banjir yang tiap tahun mengalami kenaikan.
Janes menerangkan, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan OCBD diketahui, banjir terjadi karena adanya penyempitan badan sungai yang mengalir di bawah jalan Raya Bogor mengarah ke Kedung Halang. ”Bukan yang berada di bawah jembatan yang dikerjakan pihak OCBD,” jelasnya.
Keterangan pihak OCBD pun diamini Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Rena da Frina. Menurut Rena, penyempitan di bawah jalan Raya Bogor tidak dapat diatasi dengan pelebaran dalam waktu dekat. Hal ini karena status Jalan Raya Bogor berada di bawah wewenang pemerintah pusat sehingga akan sulit untuk meminta bantuan pelebaran saluran air.
Banjir yang terjadi di sekitaran komplek Olympic Central Business District (OCBD itu merendam 6 rumah dan berdampak kepada 8 KK. Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto bersama Anggota DPRD Kota Bogor Endah Purwanti, Sri Kusnaeni, dan Muaz HD meninjau lokasi kejadian, Senin (27/11/2023).
Di sana, Atang, berdiskusi dengan para korban dan pihak OCBD terkait kronologi kejadian bencana. Setelahnya, Atang pun menggelar rapat kerja terpadu yang beragendakan melakukan pemetaan masalah dan menyusun solusi mengatasi banjir di Kaum Sari.
Dalam rapat tersebut dihadiri berbagai pihak. Mulai dari warga yang menjadi korban banjir, pihak OCBD, pihak Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Dinas PUPR, Dinas Perumkim, BPBD, dan Bappeda Kota Bogor.
Dalam rapat tersebut, Atang didampingi Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Zenal Abidin dan anggota DPRD Kota Bogor Endah Purwanti. ”Kami mencoba menggali informasi lebih banyak terkait bencana banjir yang terjadi di Kaum Sari,” kata Atang.
Diketahui banjir di Kampung Kaum Sari sudah terjadi sejak 2010 silam. Namun intensitasnya meningkat sejak 2014 dan yang terparah terjadi pada 2023 ini. Para warga yang menjadi korban, menuding proyek pembangunan jembatan yang dikerjakan OCBD menjadi akar permasalahan banjir di Kampung Kaum Sari.
Pembangunan jalan dan jembatan membuat badan sungai yang berada di ujung Kampung Kaum Sari menjadi menyempit. “Banjir ekstrem dimulai saat adanya pembangunan jalan yang dilakukan oleh Olympic. Kejadian terbesar di pekan kemarin, nah itu karena bagian ujung sungai menyempit yang diakibatkan oleh pembangunan jembatan,” kata Dian, selaku warga.
Menanggapi hal tersebut, Bagian Pengembangan Bisnis dan Penanganan Proyek OCBD Janes Pasaribu menampik tudingan warga. Dia menjelaskan pembangunan jembatan yang dikerjakan OCBD tidak mengubah struktur badan sungai. Bahkan kehadiran jembatan baru disiapkan untuk mengatasi masalah banjir yang tiap tahun mengalami kenaikan.
Janes menerangkan, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan OCBD diketahui, banjir terjadi karena adanya penyempitan badan sungai yang mengalir di bawah jalan Raya Bogor mengarah ke Kedung Halang. ”Bukan yang berada di bawah jembatan yang dikerjakan pihak OCBD,” jelasnya.
Keterangan pihak OCBD pun diamini Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Rena da Frina. Menurut Rena, penyempitan di bawah jalan Raya Bogor tidak dapat diatasi dengan pelebaran dalam waktu dekat. Hal ini karena status Jalan Raya Bogor berada di bawah wewenang pemerintah pusat sehingga akan sulit untuk meminta bantuan pelebaran saluran air.