Mengenal Pesugihan Gunung Salak, Cari Kekayaan dengan Menikahi Jin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pesugihan Gunung Salak sampai saat ini masih banyak dipercaya dapat mendatangkan kekayaan dalam waktu singkat. Ini tidak terlepas dari hal mistis yang menyelimuti gunung tersebut.
Gunung Salak kerap dijuluki sebagai salah satu gunung terangker di Indonesia karena banyaknya mitos yang beredar. Beberapa pendaki bahkan sering kali menceritakan pengalaman mistisnya setelah melakukan pendakian.
Mayoritas masyarakat sekitar percaya bahwa Gunung Salak merupakan pusat kerajaan gaib, sedangkan puncaknya adalah tempat suci yang dinetralkan dari aktivitas manusia.
Terlepas dari sifat angkernya, sebagian masyarakat justru memercayai bahwa Gunung Salak adalah tempat yang pas untuk melakukan pesugihan karena menyimpan banyak makhluk gaib yang punya kuasa.
Kondisi ekonomi yang sulit, lemahnya iman, dan minimnya ilmu menjadi penyebab seseorang mencari kekayaan dengan pesugihan. Salah satu pesugihan Gunung Salak yang paling populer dilakukan adalah menikah dengan bangsa jin.
Beberapa kalangan percaya jika melakukan ritual tersebut akan mendatangkan banyak harta untuk dirinya.
Menurut jurnal "Interaksi Simbolik Juru Kunci dalam Kegiatan ritual Pesugihan", untuk melakukan serangkaian ritual seseorang perlu berkomunikasi terlebih dahulu dengan kuncen atau dukun di sekitar wilayah tersebut.
Setelah itu baru dapat melakukan serangkaian ritual upacara Pesugihan Gunung Salak sesuai dengan anjuran kuncen. Untuk ritual pernikahan dengan bangsa jin sendiri dilakukan sebagaimana pernikahan normal lainnya dengan kehadiran penghulu dan saksi, baik dari manusia dan juga bangsa jin.
Tak heran jika di Gunung Salak kerap menjadi lokasi akad nikah seseorang dengan bangsa jin. Bahkan dengan berkembangnya teknologi informasi, kini telah banyak muncul website yang membuka jasa perantara melakukan pesugihan.
Orang yang melakukan ritual ini harus wajib muslim dan tidak boleh di luar dari agama karena tidak akan berhasil. Sebelum melakukan pesugihan, seseorang wajib melakukan semedi di Gunung Salak selama 40 hari.
Selain itu, mereka yang melakukan pesugihan hanya bisa melangsungkan pernikahan dengan jin pada penanggalan Rabu Pon, Kamis Wage, dan Jumat Kliwon.
Para calon pengantin juga wajib membawa sesaji berupa kembang, minyak wangi, kelapa hijau, dan ayam bakar. Dalam pernikahan ini, orang yang menikah dipercaya bisa dikaruniai anak dari hubungannya dengan jin tersebut.
Untuk mempertahankan hartanya, para pelaku pesugihan sendiri harus melakukan puasa dan rutin memberi sesaji. Jika tidak, kekayaan akan begitu saja lenyap dan membuat sang istri jin marah sebab jin memiliki perasaan rasa sayang ketika dia dinikahkan dengan manusia.
Meski begitu, penjelasan di atas adalah salah satu kearifan lokal yang dapat diserap ilmunya sebagai pengetahuan dan tidak untuk dipraktekkan. Hal ini karena merupakan salah satu bentuk kemusyrikan dalam agama Islam.
Lihat Juga: Tempat Angker di Jakarta Timur, Nomor Buncit Ada Penampakan Wanita Cantik Berpakaian Sekolah
Gunung Salak kerap dijuluki sebagai salah satu gunung terangker di Indonesia karena banyaknya mitos yang beredar. Beberapa pendaki bahkan sering kali menceritakan pengalaman mistisnya setelah melakukan pendakian.
Mayoritas masyarakat sekitar percaya bahwa Gunung Salak merupakan pusat kerajaan gaib, sedangkan puncaknya adalah tempat suci yang dinetralkan dari aktivitas manusia.
Terlepas dari sifat angkernya, sebagian masyarakat justru memercayai bahwa Gunung Salak adalah tempat yang pas untuk melakukan pesugihan karena menyimpan banyak makhluk gaib yang punya kuasa.
Pesugihan Gunung Salak
Kondisi ekonomi yang sulit, lemahnya iman, dan minimnya ilmu menjadi penyebab seseorang mencari kekayaan dengan pesugihan. Salah satu pesugihan Gunung Salak yang paling populer dilakukan adalah menikah dengan bangsa jin.
Beberapa kalangan percaya jika melakukan ritual tersebut akan mendatangkan banyak harta untuk dirinya.
Menurut jurnal "Interaksi Simbolik Juru Kunci dalam Kegiatan ritual Pesugihan", untuk melakukan serangkaian ritual seseorang perlu berkomunikasi terlebih dahulu dengan kuncen atau dukun di sekitar wilayah tersebut.
Setelah itu baru dapat melakukan serangkaian ritual upacara Pesugihan Gunung Salak sesuai dengan anjuran kuncen. Untuk ritual pernikahan dengan bangsa jin sendiri dilakukan sebagaimana pernikahan normal lainnya dengan kehadiran penghulu dan saksi, baik dari manusia dan juga bangsa jin.
Tak heran jika di Gunung Salak kerap menjadi lokasi akad nikah seseorang dengan bangsa jin. Bahkan dengan berkembangnya teknologi informasi, kini telah banyak muncul website yang membuka jasa perantara melakukan pesugihan.
Orang yang melakukan ritual ini harus wajib muslim dan tidak boleh di luar dari agama karena tidak akan berhasil. Sebelum melakukan pesugihan, seseorang wajib melakukan semedi di Gunung Salak selama 40 hari.
Selain itu, mereka yang melakukan pesugihan hanya bisa melangsungkan pernikahan dengan jin pada penanggalan Rabu Pon, Kamis Wage, dan Jumat Kliwon.
Para calon pengantin juga wajib membawa sesaji berupa kembang, minyak wangi, kelapa hijau, dan ayam bakar. Dalam pernikahan ini, orang yang menikah dipercaya bisa dikaruniai anak dari hubungannya dengan jin tersebut.
Untuk mempertahankan hartanya, para pelaku pesugihan sendiri harus melakukan puasa dan rutin memberi sesaji. Jika tidak, kekayaan akan begitu saja lenyap dan membuat sang istri jin marah sebab jin memiliki perasaan rasa sayang ketika dia dinikahkan dengan manusia.
Meski begitu, penjelasan di atas adalah salah satu kearifan lokal yang dapat diserap ilmunya sebagai pengetahuan dan tidak untuk dipraktekkan. Hal ini karena merupakan salah satu bentuk kemusyrikan dalam agama Islam.
Lihat Juga: Tempat Angker di Jakarta Timur, Nomor Buncit Ada Penampakan Wanita Cantik Berpakaian Sekolah
(okt)