Warga yang Bangun Tenda di Depan JIS Akhirnya Setuju Pindah ke Rusun Nagrak

JAKARTA - Belasan warga eks Kampung Bayam yang mendirikan tenda di depan Jakarta International Stadium (JIS) , Jalan Sunter Permai Raya, Kelurahan Papanggo, Jakarta Utara, akhirnya setuju pindah sementara ke Rusun Nagrak Cilincing, Selasa (26/9/2023).

"Sudah pindah untuk sementara ke Rusun Nagrak hari ini, setelah lurah mau tanda tangan di dalam perjanjian," ujar Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Minawati ketika dikonfirmasi.

Ia menyebutkan, surat perjanjian ditandatangani lurah pada pukul 10.00 WIB. Setelah itu perabotan warga langsung dipindahkan ke truk yang sudah disiapkan.

"Transportasi untuk pindahan disiapkan dari lurah. Untuk transportasi sekolah anak-anak juga nanti difasilitasi," kata dia.



Meski nantinya sudah menempati Rusunawa Nagrak, Minawati mengaku tetap berjuang dari aspek hukum agar warga bisa menempati Kampung Susun Bayam yang sudah disiapkan di dalam kawasan JIS.

"Kami masih terus melakukan proses advokasi dalam gugatan ke persidangan di pengadilan. Karena perihal menempati kampung susun ini selalu saling lempar tanggung jawab antara pengelola (Jakpro) dengan Pemprov DKI," pungkasnya.



Diketahui sebelumnya, sejumlah warga Kampung Bayam yang menjadi korban penggusuran dampak pembangunan Stadion JIS melakukan aksi pasang tenda di dekat akses masuk pintu VIP stadion megah itu. Bahkan warga sudah memasang tenda itu sejak November 2022.

Warga mengaku sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) pada masa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menempati Kampung Susun Bayam JIS. Bahkan mereka telah mendapatkan nomor urut dan namanya sudah terdaftar.



Yustina (61) salah satu warga Kampung Bayam mengaku sudah sejak tahun 2009 menempati area yang dahulunya merupakan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) tersebut.

"Sudah tinggal disini sejak 2009. Kalau sementara (dipindahkan ke Rusun Nagrak) ya tidak apa-apa, masih bisa kita terima. Tapi kalau seterusnya (permanen) kita tidak bisa, karena kejauhan," ungkapnya.

"Perjuangan kita dari nol, sampai sudah dua tahun ini Kampung Susun berdiri. Untuk apa dibangun Kampung Susun Bayam kalau kita dipindahkan ke rusun lain," kata dia.

Yustina mengungkapkan kekesalannya dengan sikap tidak konsisten kebijakan dari Pemprov DKI Jakarta. Mereka menuntut agar pihak terkait menepati janjinya, dimana warga yang sudah mendapatkan SK dan namanya sudah terdaftar dapat menempati Kampung Susun Bayam JIS.

Pemindahan warga ini mendesak demi memperlancar pekerjaan trotoar di depan kawasan JIS. Hal ini dalam rangka ajang Piala Dunia U-17.