Bentrokan Berdarah 2 Kelompok Massa di Kapuk Muara Dipicu Sengketa Lahan Bekas Kebakaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bentrokan berdarah dua kelompok massa pecah di RT 01/RW 03, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Bentrokan ini membuat sejumlah orang terluka.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan perihal jumlah korban akibat bentrokan ini. Data sementara, terdapat empat orang korban luka yang perawatan di rumah sakit.
"Korban jiwa tidak ada, masih kita identifikasi. Ada empat orang yang luka-luka memang dalam peristiwa itu," ujar Gidion saat dikonfirmasi, Selasa (5/9/2023).
Gidion menjelaskan, bentrokan antardua kelompok massa dipicu sengketa lahan yang berlokasi di bekas kebakaran. Ada persoalan antara pihak yang merasa memiliki lahan dan pihak yang menempati lahan tersebut.
"Dugaan kami berawal dari sengketa tanah, sehingga berujung pada terjadinya bentrokan," kata Gidion.
Gidion menuturkan, bentrokan terjadi saat kelompok massa berjumlah ratusan orang datang ke lokasi kebakaran di RT 01/RW 03 Kapuk Muara. Mereka kemudian berseteru dengan kelompok yang masih menempati lahan.
Lantaran tidak ada titik tengah di antara kedua kelompok, bentrokan pun tidak terhindarkan. Sebelum bentrokan ini terjadi, polisi tengah menyelidiki laporan penyerobotan lahan tanpa hak di lokasi tersebut.
"Kami juga sedang melaksanakan penyidikan ya terhadap suatu laporan polisi yang dilaporkan oleh tiga orang atas Pasal 167 atau menduduki tanah tanpa hak," ungkap Gidion.
Diketahui, bentrokan antardua kelompok massa itu terjadi sebanyak dua kali dalam sehari pada Senin (4/9/2023). Peristiwa pertama pecah sekitar pukul 09.00 WIB di dekat lahan bekas kebakaran yang terjadi pada 31 Juli 2023 lalu.
Bentrokan berlanjut pada malam hari. Dua kelompok massa terlibat bentrokan di tengah jalan yang sedang ramai kendaraan melintas.Terlihat kelompok pertama kabur menumpang truk bak terbuka sementara lawannya terus mengejar.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan perihal jumlah korban akibat bentrokan ini. Data sementara, terdapat empat orang korban luka yang perawatan di rumah sakit.
"Korban jiwa tidak ada, masih kita identifikasi. Ada empat orang yang luka-luka memang dalam peristiwa itu," ujar Gidion saat dikonfirmasi, Selasa (5/9/2023).
Gidion menjelaskan, bentrokan antardua kelompok massa dipicu sengketa lahan yang berlokasi di bekas kebakaran. Ada persoalan antara pihak yang merasa memiliki lahan dan pihak yang menempati lahan tersebut.
"Dugaan kami berawal dari sengketa tanah, sehingga berujung pada terjadinya bentrokan," kata Gidion.
Gidion menuturkan, bentrokan terjadi saat kelompok massa berjumlah ratusan orang datang ke lokasi kebakaran di RT 01/RW 03 Kapuk Muara. Mereka kemudian berseteru dengan kelompok yang masih menempati lahan.
Lantaran tidak ada titik tengah di antara kedua kelompok, bentrokan pun tidak terhindarkan. Sebelum bentrokan ini terjadi, polisi tengah menyelidiki laporan penyerobotan lahan tanpa hak di lokasi tersebut.
"Kami juga sedang melaksanakan penyidikan ya terhadap suatu laporan polisi yang dilaporkan oleh tiga orang atas Pasal 167 atau menduduki tanah tanpa hak," ungkap Gidion.
Diketahui, bentrokan antardua kelompok massa itu terjadi sebanyak dua kali dalam sehari pada Senin (4/9/2023). Peristiwa pertama pecah sekitar pukul 09.00 WIB di dekat lahan bekas kebakaran yang terjadi pada 31 Juli 2023 lalu.
Bentrokan berlanjut pada malam hari. Dua kelompok massa terlibat bentrokan di tengah jalan yang sedang ramai kendaraan melintas.Terlihat kelompok pertama kabur menumpang truk bak terbuka sementara lawannya terus mengejar.
(thm)