Program Yok Yok Ayok Daur Ulang! Bangkitkan Kesadaran Kelola Sampah di Tangsel

Senin, 04 September 2023 - 18:50 WIB
loading...
Program Yok Yok Ayok Daur Ulang! Bangkitkan Kesadaran Kelola Sampah di Tangsel
Seminar bertajuk Peran Edukasi Dalam Memupuk Kesadaran Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah Sejak Usia Dini di Sekolah Putra Pertiwi, Pondok Cabe, Tangsel, Sabtu (2/9/2023). Foto: Ist
A A A
TANGERANG SELATAN - Program Yok Yok Ayok Daur Ulang! atau YYADU! merupakan sebuah inisiatif yang berawal pada tahun 2019 dan telah menjadi agen perubahan penting dalam upaya meningkatkan kesadaran dan tindakan terkait pengelolaan dan daur ulang sampah plastik di Indonesia.

YYADU! menjadi contoh nyata kolaborasi antarpihak, menggabungkan berbagai kepentingan dari sektor swasta, pemerintah, komunitas, media, hingga institusi pendidikan.

Tidak hanya mempromosikan kegiatan daur ulang, YYADU! juga memberikan edukasi yang menyeluruh mengenai pentingnya tata kelola sampah plastik secara berkelanjutan. Program ini berusaha menciptakan lingkungan bersih, sehat, dan bebas dari sampah plastik yang tidak terkelola sekaligus berpotensi mencemari lingkungan.

"Ini adalah upaya berkelanjutan kami untuk memperluas pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang tata kelola sampah dan daur ulang," kata Presiden Direktur PT Trinseo Materials Indonesia Hanggara Sukandar.



"Kami yakin pendidikan adalah kunci mencapai perubahan positif dalam perilaku dan pemikiran masyarakat terkait sampah plastik," tambahnya.

Terkait tata kelola sampah diadakanlah seminar bertajuk “Peran Edukasi Dalam Memupuk Kesadaran Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah Sejak Usia Dini” di Sekolah Putra Pertiwi, Pondok Cabe, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (2/9/2023).

“Program edukasi seperti ini sangat baik untuk memupuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup. Faktanya kondisi alam kita sedang bermasalah, sehingga kesadaran terkait pengelolaan sampah ini perlu terus ditanamkan melalui pembentukan karakter,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan Deden Deni.

Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan Oji Restanto menuturkan Tangsel saat ini sedang menghadapi permasalahan sampah yang cukup menjadi perhatian.

Terutama permasalahan di hulu, bisa dari rumah tangga, sekolah, tempat kerja, pasar, dan lain-lain. Jika tidak dikelola dengan baik tentunya dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yang berdampak pada masyarakat. “Karena itu, edukasi sangat diperlukan pertama pada diri sendiri dan tentunya siswa didik,” ucapnya.

Kali ini, Sekolah Putra Pertiwi yang menjadi mitra dalam kegiatan seminar telah berdedikasi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendorong siswa-siswinya untuk menjadi agen perubahan peduli terhadap lingkungan.

Dalam seminar ini, Sekolah Putra Pertiwi berbagi pengalaman dan pandangannya tentang pentingnya mendidik anak-anak usia dini tentang pengelolaan sampah.

Membahas berbagai aspek, termasuk pentingnya pendidikan tentang tata kelola sampah dan daur ulang sejak usia dini, peran anak-anak dalam menjadi "agent of change," dan upaya nyata dalam mengelola sampah di lingkungan sekolah.

Seminar ini juga mengajak sekolah-sekolah lain di Tangsel dan daerah lainnya untuk bergabung dalam upaya edukasi dan sosialisasi mengenai tata kelola sampah kepada anak-anak usia dini.

Direktur Sekolah Putra Pertiwi sekaligus praktisi pendidikan Novianty Elizabeth Ayuna mengatakan sebagai lembaga pendidikan pihaknya berkomitmen memasukkan pembelajaran tentang lingkungan dan pengelolaan sampah ke dalam kurikulum sejak usia dini.

“Kami percaya pendidikan adalah kunci membentuk generasi yang peduli lingkungan dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengambil tindakan positif dalam upaya pengelolaan dan daur ulang sampah," ujarnya.

Kolaborasi ini menciptakan momentum baru dalam upaya bersama untuk mencapai lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. “Dengan pendidikan yang tepat sejak dini, kita dapat mempersiapkan generasi yang lebih peduli lingkungan dan mampu mengambil tindakan positif dalam menghadapi tantangan sampah plastik di masa depan,” ungkapnya.

Pegiat Sampah Kota Tangerang Selatan Ismuniati menambahkan edukasi dan sosialisasi pengelolaan serta daur ulang sampah tidak dapat berhenti melainkan perlu dilakukan secara terus menerus. Meskipun kegiatan pengelolaan sampah mampu membuahkan hasil dari segi ekonomi, namun upaya utama dalam menanamkan kesadaran kelola dan daur ulang sampah harus didasari kemauan untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1872 seconds (0.1#10.140)