Libur Idul Adha, KPAI Ingatkan Orang Tua Jaga Ekstra Ketat Anak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengimbau kepada orang tua untuk lebih meningkatkan perlindungannya untuk sang buah hati saat libur Hari Raya Idul Adha . Alasannya, libur Idul Adha tahun ini akan dimanfaatkan masyarakat mudik untuk mengunjungi sanak keluarga sebagai pengganti liburan Lebaran Idul Fitri.
"Artinya anak-anak berada dalam kunkungan besarnya angka tersebut. Untuk itu orang tua perlu ekstra ketat menjaga anak-anaknya selama liburan," tegas Jasra di Jakarta, Kamis (30/7/2020). ( )
Kemudian, kelompok kajian Covid-19 KPAI menemukan banyak anak-anak terpapar Covid karena tertular dari keluarga dan bahkan anak yang meninggal berdasarkan data gugus tugas nasional pertanggal 19 Juli sebanyak 62 anak, sebagian usia meninggal anak tersebut belum sempat merayakan ulang tahun pertamanya.
"Namun di sisi lain pembatasan yang sudah masuk setengah tahun membawa ancaman, kejumudan, kebosanan. Sehingga sedikit atau banyak menganggu kestabilan emosi dan kejiwaan di keluarga. Karena tak terhindarkan semua dititik beratkan di rumah," tambah Jasra. (
)
Untuk itu dapat dipastikan liburan Idul Adha kali ini, tempat tempat hiburan yang telah dibuka akan menjadi relaksasi keluarga, mereka yang belum pulang kampung sudah merencanakan perjalanan. Bahkan tiket tiket perjalanan atau wisata mungkin sudah banyak diborong.Wisata di jalan tol, tempat hiburan, tempat rekreasi dimungkinkan akan dipenuhi pengunjung.
"Untuk itu penting sekali pembatasan di berlakukan di semua sarana transportasi dan lokasi wisata, protokol kesehatan diterapkan, berbagai sosialisasi demi kenyamanan selama menggunakan fasilitas di sampaikan sejak awal," terangnya.
Dengan penyedia layanan mensyaratkan mendaftar terlebih dahulu sebelum ke lokasi bisa dengan online atau telepon. Dan menyampaikan syarat yang ketat sehingga dipatuhi. Begitupun mereka yang akan Salat Idul Adha dan menikmati hewan kurban. Sangat butuh dijaga selama menunaikan ibadah, agar tidak menjadi klaster baru penularan.
Jangan sampai masa liburan ini, menjadi ajang meningkatnya angka penyebaran dan korban. Untuk itu semua pihak punya kewajiban. Melarang saja bukan jawaban, tapi menegakkan aturan secara kemanusiaan sejak awal perlu ditekankan.
Pemerintah seperti Kemenkes, Kepolisian, Kemenhub dan Kemenag serta Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota punya peran besar dalam mengantisipasi ini semua. Agar masyarakat terutama kelompok rentan seperti anak, lansia dan perempuan dapat terlindungi selama liburan. Sarana kesehatan dan tenaga kesehatan penting mengantisipasi liburan kali ini. Agar semua pihak bersiap diri.
"Tentu kita juga harus ingat, para petugas garda terdepan perlawanan Covid yang sudah banyak menjadi korban. Baik meninggal, tidak bisa menikmati waktu bersama keluarga, mereka menjalankan panggilan Suci di tengah hari raya berkurban. Mereka berkurban jiwa raga dan nyawa untuk kita semua. Sehingga penting sekali kita semua mengapresiasi mereka di jelang hari berkurban. Dan mereka juga berhak tidak tertular. Sehingga liburan Iedul Adha ini kita semua punya tanggung jawab bersama," urainya.
"Terakhir, ramainya ajakan relawan vaksin, agar tidak mencobanya ke anak anak. Sebelum benar benar dipastikan aman," tutupnya. ( )
"Artinya anak-anak berada dalam kunkungan besarnya angka tersebut. Untuk itu orang tua perlu ekstra ketat menjaga anak-anaknya selama liburan," tegas Jasra di Jakarta, Kamis (30/7/2020). ( )
Kemudian, kelompok kajian Covid-19 KPAI menemukan banyak anak-anak terpapar Covid karena tertular dari keluarga dan bahkan anak yang meninggal berdasarkan data gugus tugas nasional pertanggal 19 Juli sebanyak 62 anak, sebagian usia meninggal anak tersebut belum sempat merayakan ulang tahun pertamanya.
"Namun di sisi lain pembatasan yang sudah masuk setengah tahun membawa ancaman, kejumudan, kebosanan. Sehingga sedikit atau banyak menganggu kestabilan emosi dan kejiwaan di keluarga. Karena tak terhindarkan semua dititik beratkan di rumah," tambah Jasra. (
Baca Juga
Untuk itu dapat dipastikan liburan Idul Adha kali ini, tempat tempat hiburan yang telah dibuka akan menjadi relaksasi keluarga, mereka yang belum pulang kampung sudah merencanakan perjalanan. Bahkan tiket tiket perjalanan atau wisata mungkin sudah banyak diborong.Wisata di jalan tol, tempat hiburan, tempat rekreasi dimungkinkan akan dipenuhi pengunjung.
"Untuk itu penting sekali pembatasan di berlakukan di semua sarana transportasi dan lokasi wisata, protokol kesehatan diterapkan, berbagai sosialisasi demi kenyamanan selama menggunakan fasilitas di sampaikan sejak awal," terangnya.
Dengan penyedia layanan mensyaratkan mendaftar terlebih dahulu sebelum ke lokasi bisa dengan online atau telepon. Dan menyampaikan syarat yang ketat sehingga dipatuhi. Begitupun mereka yang akan Salat Idul Adha dan menikmati hewan kurban. Sangat butuh dijaga selama menunaikan ibadah, agar tidak menjadi klaster baru penularan.
Jangan sampai masa liburan ini, menjadi ajang meningkatnya angka penyebaran dan korban. Untuk itu semua pihak punya kewajiban. Melarang saja bukan jawaban, tapi menegakkan aturan secara kemanusiaan sejak awal perlu ditekankan.
Pemerintah seperti Kemenkes, Kepolisian, Kemenhub dan Kemenag serta Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota punya peran besar dalam mengantisipasi ini semua. Agar masyarakat terutama kelompok rentan seperti anak, lansia dan perempuan dapat terlindungi selama liburan. Sarana kesehatan dan tenaga kesehatan penting mengantisipasi liburan kali ini. Agar semua pihak bersiap diri.
"Tentu kita juga harus ingat, para petugas garda terdepan perlawanan Covid yang sudah banyak menjadi korban. Baik meninggal, tidak bisa menikmati waktu bersama keluarga, mereka menjalankan panggilan Suci di tengah hari raya berkurban. Mereka berkurban jiwa raga dan nyawa untuk kita semua. Sehingga penting sekali kita semua mengapresiasi mereka di jelang hari berkurban. Dan mereka juga berhak tidak tertular. Sehingga liburan Iedul Adha ini kita semua punya tanggung jawab bersama," urainya.
"Terakhir, ramainya ajakan relawan vaksin, agar tidak mencobanya ke anak anak. Sebelum benar benar dipastikan aman," tutupnya. ( )
(mhd)