Gara-gara Tato, Pria Ini Dituduh Curanmor di Jaksel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno menegaskan, seorang pria bernama Ridho merupakan korban pencurian Handphone (Hp) bukan sebagai pelaku. Sebab saat kejadian, karena yang bersangkutan memiliki tato ditubuhnya, justru dituduh sebagai pelaku.
"Itu si Ridho, dia awalnya sebagai korban (yang) mau dirampas Hp nya. Ridho punya tato, (Warga) terpancingnya karena itu juga," ucap Tribuana kepada wartawan dikutip, Minggu (30/7/2023).
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (25/7/2023). Ridho yang seorang diri tiba-tiba dihampiri dua orang pelaku, yang menuduhnya telah mencuri Hp. Selanjutnya, Ridho dibawa ke sebuah gang dan tak lama diteriaki sebagi pencuri sepeda motor (Curanmor).
"Modusnya begini, 'kamu ngambil Hp saya ya' terus dibawalah si Ridho masuk ke gang. Terlihat di CCTV mereka bertiga, nah pas hp nya Ridho diambil (pelaku) pada teriak. Ridho teriak dua orang itu maling, yang dua orang itu neriaki Ridho maling. Yang dua orang kabur, Ridho nya tinggal di situ," katanya.
Teriakan tiga orang tersebut mengundang warga sekitar mendatangi lokasi kejadian. Orang-orang disana percaya Ridho sebagai pelaku karena memiliki tato di tubuhnya. Walaupun Hp Ridho telah raib dibawa dua orang pelaku.
Sementara, di media sosial viral adanya video amatir yang merekam Ridho tengah diamankan polisi dengan kondisi wajah yang berlumuran darah pasca diamuk warga. Ridho dipukuli warga karena dituduh telah mencuri sepeda motor.
Namun ternyata, Ridho bukanlah pelaku kejahatan. Dia justru korban pencurian handphone. Ridho yang seorang perantau itu bekerja sebagai buruh cuci mobil di kawasan Jalan Pangeran Antasari, Cipete Selatan, Cilandak.
Tak lama, Ridho pun dibawa ke kantor polisi oleh petugas guna menghindari amukan warga. Usai dilakukan pendalaman oleh polisi, diketahui kalau Ridho merupakan korban maling tersebut.
"Itu si Ridho, dia awalnya sebagai korban (yang) mau dirampas Hp nya. Ridho punya tato, (Warga) terpancingnya karena itu juga," ucap Tribuana kepada wartawan dikutip, Minggu (30/7/2023).
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (25/7/2023). Ridho yang seorang diri tiba-tiba dihampiri dua orang pelaku, yang menuduhnya telah mencuri Hp. Selanjutnya, Ridho dibawa ke sebuah gang dan tak lama diteriaki sebagi pencuri sepeda motor (Curanmor).
"Modusnya begini, 'kamu ngambil Hp saya ya' terus dibawalah si Ridho masuk ke gang. Terlihat di CCTV mereka bertiga, nah pas hp nya Ridho diambil (pelaku) pada teriak. Ridho teriak dua orang itu maling, yang dua orang itu neriaki Ridho maling. Yang dua orang kabur, Ridho nya tinggal di situ," katanya.
Teriakan tiga orang tersebut mengundang warga sekitar mendatangi lokasi kejadian. Orang-orang disana percaya Ridho sebagai pelaku karena memiliki tato di tubuhnya. Walaupun Hp Ridho telah raib dibawa dua orang pelaku.
Sementara, di media sosial viral adanya video amatir yang merekam Ridho tengah diamankan polisi dengan kondisi wajah yang berlumuran darah pasca diamuk warga. Ridho dipukuli warga karena dituduh telah mencuri sepeda motor.
Namun ternyata, Ridho bukanlah pelaku kejahatan. Dia justru korban pencurian handphone. Ridho yang seorang perantau itu bekerja sebagai buruh cuci mobil di kawasan Jalan Pangeran Antasari, Cipete Selatan, Cilandak.
Tak lama, Ridho pun dibawa ke kantor polisi oleh petugas guna menghindari amukan warga. Usai dilakukan pendalaman oleh polisi, diketahui kalau Ridho merupakan korban maling tersebut.
(maf)