Rumah Viral di Gundukan Proyek Tol Cijago Akhirnya Dibongkar
loading...
A
A
A
DEPOK - Rumah viral di gundukan dengan ketinggian 10 meter di proyek Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi 3B atau tepatnya Pintu Tol Limo 2, Depok akhirnya dibongkar. Proses pembayaran kompensasi ganti rugi sudah diselesaikan.
"Alhamdulillah hari ini telah dilakukan proses pembayaran dan mungkin hari ini juga kontraktor akan membongkar rumah itu," ujar Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok Indra Gunawan di Kantor BPN Depok, Senin (24/7/2023).
"Iya akan dibongkar karena hari ini tadi pada kumpul juga ahli waris dan sudah dilakukan pembayaran," tambahnya.
Rumah tersebut berdiri di atas lahan yang memiliki persoalan sehingga diperlukan klarifikasi. Di sana ada empat orang yang memiliki lahan.
"Ada salah satu rumah di Limo yang terakhir kali dibongkar itu sebenarnya memang benar ada persoalan sehingga memerlukan klarifikasi baik secara fisik maupun yuridis sehingga membutuhkan waktu. Di sana ada 4 orang yakni Imam Pay, Supriadi, Bedoyo dan ahli warisnya," kata Indra.
Berdasarkan pantauan, rumah sudah porak-poranda hancur diratakan dengan tanah yang menggunung. Hanya saja tanah menggunung yang cukup tinggi itu belum dilakukan pengurukan oleh pengembang.
Terlihat sejumlah dump truck bermuatan tanah ditutup oleh terpal berwarna biru dan oranye hingga dua unit eskavator atau alat berat berada di lokasi.
"Alhamdulillah hari ini telah dilakukan proses pembayaran dan mungkin hari ini juga kontraktor akan membongkar rumah itu," ujar Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok Indra Gunawan di Kantor BPN Depok, Senin (24/7/2023).
"Iya akan dibongkar karena hari ini tadi pada kumpul juga ahli waris dan sudah dilakukan pembayaran," tambahnya.
Rumah tersebut berdiri di atas lahan yang memiliki persoalan sehingga diperlukan klarifikasi. Di sana ada empat orang yang memiliki lahan.
"Ada salah satu rumah di Limo yang terakhir kali dibongkar itu sebenarnya memang benar ada persoalan sehingga memerlukan klarifikasi baik secara fisik maupun yuridis sehingga membutuhkan waktu. Di sana ada 4 orang yakni Imam Pay, Supriadi, Bedoyo dan ahli warisnya," kata Indra.
Berdasarkan pantauan, rumah sudah porak-poranda hancur diratakan dengan tanah yang menggunung. Hanya saja tanah menggunung yang cukup tinggi itu belum dilakukan pengurukan oleh pengembang.
Terlihat sejumlah dump truck bermuatan tanah ditutup oleh terpal berwarna biru dan oranye hingga dua unit eskavator atau alat berat berada di lokasi.
(jon)