Pemilik Lahan Blak-blakan Bangun Pagar Beton Akses SDN Lengkong Karya: Saya Sudah Pensiun, Perlu Duit

Rabu, 19 Juli 2023 - 09:58 WIB
loading...
Pemilik Lahan Blak-blakan Bangun Pagar Beton Akses SDN Lengkong Karya: Saya Sudah Pensiun, Perlu Duit
Siswa SDN Lengkong Karya, Serpong Utara, Kota Tangsel keluar dari sekolah melalui pintu sempit setelah pemilih lahan membangun pagar beton menutupi akses sekolah. FOTO/MPI/Irfan Maulana
A A A
TANGERANG - Pemilik lahan blak-blakan mengungkapkan alasan melakukan pemagaran beton di akses Sekolah Dasar Negeri ( SDN) Lengkong Karya di Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Langkah itu dilakukan karena Pemkot Tangsel belum juga membayar lahannya seperti dijanjikan sejak 2015.

"Ngomong doang mau dibayarin sama Pemkot Tangsel dari 2015, saya kan sibuk jadi saya diamkan saja. Sekarang saya sudah pensiun, jadi perlu duit," kata pemilik lahan, Hardi Wijaya saat dihubungi, Rabu (19/7/2023).

Menurut Hardi, lahan miliknya seluas 1.600 meter. Sebagian lahan itu digunakan Pemkot Tangsel sebagai akses jalan menuju SDN Lengkong Karya. Lahan tersebut telah dicor dengan beton menjadi jalan sepanjang 30 meter lebar dua meter.



Hardi yang sudah pensiun dari pekerjaannya itu pun menuntut janji Pemkot Tangsel yang akan membeli tanahnya. "Saya sudah sumbang satu meter untuk jalan umum, tapi dirampas lagi satu meter untuk betonisasi jalan ke arah sekolah sepanjang 30 meter. Saya sudah bilang tidak marah tanah saya dipakai begitu lama. Sekarang saya minta hak saya yang telah dirampas," katanya.

Hardi saat ini masih memberikan celah sekitar satu meter sebagai akses masuk ke sekolah. Namun, apabila permintaannya tak diindahkan Pemkot Tangerang, Hardi mengancam akan mengecilkan akses jalan masuk ke SDN Lengkong Karya.

"Kalau tidak mau dibayarin terpaksa saya kecilin lagi jalannya tapi kan tidak bagus jadinya. Lebih baik dibayar saja, kalau dibayar Rp5,5 juta tanah saya yang telah dipakai untuk jalan, saya tidak mau. Rp7 juta lah satu meternya," ucapnya.



Ia menjelaskan di kawasan tersebut terdapat lahan miliknya dan juga seorang warga bernama Supardi seluas 20 meter.

Sebelumnya, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyatakan bakal membeli lahan tersebut dan membongkar pagar beton. Namun, menurut Hardi, bukan pagar beton miliknya yang akan dirobohkan.

"Jadi bukan milik saya yang dirobohkan, jangan dirobohkan lah. Itu saya pasang untuk show supaya Pemkot Tangsel mengerti karena makai tanah saya 9 tahun tidak mau diurus," jelasnya.

Sementara, Benyamin mengklaim pihaknya telah sepakat dengan pemilik lahan yang membeton akses SDN tersebut. Pihaknya akan segera membayar lahan yanh sudah disepakati tersebut.

"Iya kemarin kan nggak sepakat karena kita butuh 80 meter saja, sementara dia (pemilik lahan) ingin dibebaskan 1.500 meter. Tapi sekarang sudah sepakat, jadi yang dibelinya jalan masuknya itu, hanya itu, jalan masuk saja 80 meter," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Selasa, (18/7/2023).

Menurut Benyamin, harga tanah akan ditetapkan oleh tim appraisal. Nantinya, Pemkot Tangsel akan memberikan akses jalan untuk pemilik lahan. "Tapi sudah sepakat semuanya, hari ini mudah-mudahan temboknya udah dibuka itu," ucapnya.

Beton tersebut rencananya akan dibongkar, Selasa (18/7/2023). "Hari ini sih janjinya, saya suruh turun, temen-temen camat, segala macem, lurah yang ikuti perkembangan, mereka yang akan bongkar," jelasnya.

Pantauan MPI, hingga hari ini pagar beton tersebut masih ada. Belum nampak tanda-tanda beton tersebut akan dibongkar. Alat berat juga tidak terlihat.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1049 seconds (0.1#10.140)