Digugat Panji Gumilang Rp1 Triliun ke PN Jakpus, Anwar Abbas Tersenyum

Selasa, 11 Juli 2023 - 18:17 WIB
loading...
Digugat Panji Gumilang...
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas enggan mengomentari langkah Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang yang menggugatnya senilai Rp1 triliun ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). Foto/Dok Okezone
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas enggan mengomentari langkah Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang yang menggugatnya senilai Rp1 triliun ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). Anwar Abbas hanya tersenyum merespons hal tersebut.

"Direspons cukup dengan tersenyum saja. Tanpa harus ada sepatah kata pun yang perlu disampaikan," ujar Anwar kepada MNC Portal, Selasa (11/7/2023).

Diketahui, selain Anwar Abbas, Panji melalui kuasa hukumnya Hendra Effendi dan M Ali Syaifudin menggugat MUI ke PN Jakpus. “Kami menuntut ganti rugi sebesar Rp1 triliun atas kerugian material dan inmaterial," ujar Hendra dalam keterangan tertulis dikutip, Selasa (11/7/2023).





Selain itu, Hendra bakal menempuh jalur pidana dengan melaporkan Anwar Abbas ke pihak kepolisian. Gugatan dan laporan polisi itu, kata dia, didasari atas pernyataan yang dianggap merugikan Panji dan tersebar viral di sosial media.

Pernyataan yang dimaksud, yakni adanya pengakuan komunis dari sosok muda dari China kepada santri Al-Zaytun. “Namun demikian, ungkapan-ungkapan klien kami tersebut di atas dimanipulir oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga maksud dan tujuannya dikaburkan, dan diarahkan seakan ada pernyataan klien kami bahwa dirinya komunis," tuturnya.

"Karena yang bersangkutan tidak seperti yang dituduhkan oleh Anwar Abbas, sementara penyampaian klien kami adalah dalam rangka pembinaan terhadap santri yang tamat pendidikannya dan akan terjun ke masyarakat," tambah Hendra.

Atas pernyataan itu, lanjut Hendra, kliennya merasa dijustifikasi hingga dihina. Ia meyakini Anwar memahami apa yang terjadi. "Tuduhannya disitir oleh berbagai pihak dan di-upload di sosial media, sehingga menjadi viral dan memperkeruh keadaan," ucap Hendra.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1819 seconds (0.1#10.140)