Pawai Obor 1 Muharram, Ribuan Warga Usung Keranda Mayat Bertuliskan Tangkap Panji Gumilang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ribuan warga Jelambar dan Wijaya Kusuma, Jakarta Barat menggelar pawai obor dalam rangka peringatan Tahun Baru Islam , 1 Muharram 1445 Hijriyah, Selasa (18/7/2023). Yang menarik, peserta pawai mengusung sebuah keranda mayat bertuliskan “Tangkap Panji Gumilang, Al Zaytun”.
baca juga: Status Hukum Panji Gumilang Ditentukan Pekan Depan
Seperti diketahui, beberapa bulan belakangan media massa di Tanah Air ramai memberitakan kontroversi pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang yang dinilai menyimpang dari ajaram agama Islam.
Mulai dari penyimpangan cara salat dengan menympurkan saff wanita dengan pria, mengganti kalimat syahadat, pelaksanaan haji tak perlu ke arab hanya cukup di Indramayu, penggunaan salam yahudi, adzan yang diubah, dan lain-lain.
“Bisa dimaklumi jika umat Islam menginginkan Panji Gumilang ditangkap, karena ajarannya yang sesat dan memang sudah sangat meresahkan. Kami ingin agar pemerintah lekas bertindak tegas menangkap Panji Gumilang,” kata Ketua Musala Nurul Hikmah Jelambar, Ustad Ali Mustofa yang memimpin pawai obor.
baca juga: Penjelasan Mahfud MD soal Polemik Kasus Panji Gumilang
Meski membawa kecaman terhadap Panji Gumilang, namun peserta pawai obor yang diikuti orang dewasa dan anak-anak dari puluhan musala dan masjid itu, berjalan tertib dan meriah.
Tak hanya warga muslim, warga keturunan Tionghoa yang memang banyak berdomisili di sepanjang rute yang dilewati peserta pawai, dengan suka cita menyaksikan pawai. Mereka memotret dan melambai-lambaikan tangan kepada peserta pawai yang makin menyemut.
Sepanjang rute yang dilewati peserta pawai tak henti bersalawat diiringi musik tradisional angklung. Di beberapa titik persimpangan jalan, peserta membakar petasan dan kembang api hingga mengundang perhatian warga sekitar yang makin berjubel untuk menyaksikan pawai.
baca juga: Status Hukum Panji Gumilang Ditentukan Pekan Depan
Seperti diketahui, beberapa bulan belakangan media massa di Tanah Air ramai memberitakan kontroversi pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang yang dinilai menyimpang dari ajaram agama Islam.
Mulai dari penyimpangan cara salat dengan menympurkan saff wanita dengan pria, mengganti kalimat syahadat, pelaksanaan haji tak perlu ke arab hanya cukup di Indramayu, penggunaan salam yahudi, adzan yang diubah, dan lain-lain.
“Bisa dimaklumi jika umat Islam menginginkan Panji Gumilang ditangkap, karena ajarannya yang sesat dan memang sudah sangat meresahkan. Kami ingin agar pemerintah lekas bertindak tegas menangkap Panji Gumilang,” kata Ketua Musala Nurul Hikmah Jelambar, Ustad Ali Mustofa yang memimpin pawai obor.
baca juga: Penjelasan Mahfud MD soal Polemik Kasus Panji Gumilang
Meski membawa kecaman terhadap Panji Gumilang, namun peserta pawai obor yang diikuti orang dewasa dan anak-anak dari puluhan musala dan masjid itu, berjalan tertib dan meriah.
Tak hanya warga muslim, warga keturunan Tionghoa yang memang banyak berdomisili di sepanjang rute yang dilewati peserta pawai, dengan suka cita menyaksikan pawai. Mereka memotret dan melambai-lambaikan tangan kepada peserta pawai yang makin menyemut.
Sepanjang rute yang dilewati peserta pawai tak henti bersalawat diiringi musik tradisional angklung. Di beberapa titik persimpangan jalan, peserta membakar petasan dan kembang api hingga mengundang perhatian warga sekitar yang makin berjubel untuk menyaksikan pawai.
(hdr)