Penipuan Berkedok Jual Beli Mobil di Tangsel Marak, Begini Modusnya
loading...
A
A
A
TANGERANG - Aksi penipuan jual beli mobil kembali memakan korban, kali ini menimpa salah seorang keluarga anggota TNI di Tangerang Selatan ( Tangsel ). Modus yang dilakukan pelaku cukup terstruktur hingga membuat korban terperdaya.
Korban bernama Januar Supriatna (36), menceritakan kronologi bagaimana dirinya tertipu saat membeli mobil yang diiklankan salah satu akun media sosial.
"Saat itu saya dapat iklan di marketplace di Facebook, kemudian saya coba chat iklan tersebut. Iklannya itu adalah mobil Honda Freed tahun 2012. Harganya masuk, lalu saya chat orang itu," tutur Januar di Serpong, Senin (19/6/2023).
Dari percakapan itu, korban dan penjual yang merupakan seorang perempuan berinisial S sepakat untuk bertemu mengecek langsung unit kendaraan. Korban lantas mendatangi kediaman S di Perumahan Regensi Melati Mas, Serpong Utara.
"Saya langsung cek ke sana berdua sama teman berboncengan naik motor. Kebetulan saat saya tiba, si S ini sedang di luar. Jadi saya hanya bertemu dengan orang tuanya. Saya dipersilakan mengecek mobil," jelasnya.
Menurut Januar, kondisi mobil yang dijual tersebut dalam kondisi lengkap dan prima. Dia pun kian tertarik membeli. Tak berselang lama, S tiba dan akhirnya menyepakati penjualan mobil dengan harga Rp100 juta, namun S meminta uang ditransfer ke rekening saudaranya.
"Setelah sepakat soal harga. Akhirnya dia minta uang ditransfer ke rekening saudaranya, namanya Abdul. Saya awalnya ragu, terus saya tanya kenapa enggak ke rekening mbaknya (S) aja? Tapi dia jawab enggak apa-apa, nanti juga uangnya tetap dikasih ke saya juga," terangnya.
Korban sempat berulang kali memastikan penjual soal rekening tujuan transfer. Namun S tetap meyakinkan bahwa uang harus ditransfer ke rekening saudaranya yang disebut bernama Abdul. Lalu, korban diberikan nomor teleponnya untuk meminta langsung nomor rekening tujuan.
Korban bernama Januar Supriatna (36), menceritakan kronologi bagaimana dirinya tertipu saat membeli mobil yang diiklankan salah satu akun media sosial.
"Saat itu saya dapat iklan di marketplace di Facebook, kemudian saya coba chat iklan tersebut. Iklannya itu adalah mobil Honda Freed tahun 2012. Harganya masuk, lalu saya chat orang itu," tutur Januar di Serpong, Senin (19/6/2023).
Dari percakapan itu, korban dan penjual yang merupakan seorang perempuan berinisial S sepakat untuk bertemu mengecek langsung unit kendaraan. Korban lantas mendatangi kediaman S di Perumahan Regensi Melati Mas, Serpong Utara.
"Saya langsung cek ke sana berdua sama teman berboncengan naik motor. Kebetulan saat saya tiba, si S ini sedang di luar. Jadi saya hanya bertemu dengan orang tuanya. Saya dipersilakan mengecek mobil," jelasnya.
Menurut Januar, kondisi mobil yang dijual tersebut dalam kondisi lengkap dan prima. Dia pun kian tertarik membeli. Tak berselang lama, S tiba dan akhirnya menyepakati penjualan mobil dengan harga Rp100 juta, namun S meminta uang ditransfer ke rekening saudaranya.
"Setelah sepakat soal harga. Akhirnya dia minta uang ditransfer ke rekening saudaranya, namanya Abdul. Saya awalnya ragu, terus saya tanya kenapa enggak ke rekening mbaknya (S) aja? Tapi dia jawab enggak apa-apa, nanti juga uangnya tetap dikasih ke saya juga," terangnya.
Korban sempat berulang kali memastikan penjual soal rekening tujuan transfer. Namun S tetap meyakinkan bahwa uang harus ditransfer ke rekening saudaranya yang disebut bernama Abdul. Lalu, korban diberikan nomor teleponnya untuk meminta langsung nomor rekening tujuan.