Gerombolan Monyet Turun Gunung Serbu SMAN 1 Ciampea Bogor
loading...
A
A
A
BOGOR - Gerombolan monyet liar turun gunung masuk halaman SMAN 1 Ciampea, Kabupaten Bogor. Monyet kerap menyerbu ke sekolah maupun rumah warga hanya untuk mencari makan.
"Dulu belum sebanyak sekarang. Sekarang lebih banyak lagi. Apalagi kalau sudah turun, ada yang ngasih makan, lebih banyak lagi. Mungkin kalau di lapangan ini bisa di atas 50 ekor," ujar Wakil Kepala SMAN 1 Ciampea Ahmad Idrus, Selasa (13/6/2023).
Monyet liar kerap masuk area sekolah sejak sebelum tahun 2010. Waktu kemunculannya tidak dapat diprediksi waktunya.
"Mungkin namanya hewan dia lapar, dia akan turun. Bisa juga mencium bau makanan, bisa juga dia akan turun. Bisa sehari tiga kali, mungkin sedang lapar dan dia juga berkelompok. Dia turun nyari makan mungkin dengan kelompok berbeda," ungkapnya.
Gerombolan monyet berasal dari Gunung Kapur yang berada dekat sekolah. Sejauh ini, monyet liar tidak terlalu mengganggu aktivitas sekolah dan belum pernah menyerang orang.
"Alhamdulillah kalau sampai tahap mengganggu sih tidak. Kalau gangguannya yang istilahnya kita bisa toleransi misalnya karena dia berjalan di genteng. Tapi, biasanya langsung diatasi oleh penjaga sekolah ya diperbaiki. Lalu juga suka mengacak-acak tong sampah, mungkin mencari sisa makanan," ujar Ahmad.
Di sisi lain, kehadiran monyet liar sesekali justru menghibur siswa yang tengah jenuh karena keberadaan mereka sudah dianggap biasa.
"Monyet kan waktu dia turun bisa saja saat kegiatan belajar mengajar. Itu kalau di kelas, lalu dia mungkin siswa lihat ke kaca luar kemudian ada monyet, itu akan mencuri perhatian. Di sisi lain mengganggu, tapi mungkin di sisi lain menghilangkan kejenuhan mungkin ya bagi siswa," katanya.
"Dulu belum sebanyak sekarang. Sekarang lebih banyak lagi. Apalagi kalau sudah turun, ada yang ngasih makan, lebih banyak lagi. Mungkin kalau di lapangan ini bisa di atas 50 ekor," ujar Wakil Kepala SMAN 1 Ciampea Ahmad Idrus, Selasa (13/6/2023).
Monyet liar kerap masuk area sekolah sejak sebelum tahun 2010. Waktu kemunculannya tidak dapat diprediksi waktunya.
"Mungkin namanya hewan dia lapar, dia akan turun. Bisa juga mencium bau makanan, bisa juga dia akan turun. Bisa sehari tiga kali, mungkin sedang lapar dan dia juga berkelompok. Dia turun nyari makan mungkin dengan kelompok berbeda," ungkapnya.
Gerombolan monyet berasal dari Gunung Kapur yang berada dekat sekolah. Sejauh ini, monyet liar tidak terlalu mengganggu aktivitas sekolah dan belum pernah menyerang orang.
"Alhamdulillah kalau sampai tahap mengganggu sih tidak. Kalau gangguannya yang istilahnya kita bisa toleransi misalnya karena dia berjalan di genteng. Tapi, biasanya langsung diatasi oleh penjaga sekolah ya diperbaiki. Lalu juga suka mengacak-acak tong sampah, mungkin mencari sisa makanan," ujar Ahmad.
Di sisi lain, kehadiran monyet liar sesekali justru menghibur siswa yang tengah jenuh karena keberadaan mereka sudah dianggap biasa.
"Monyet kan waktu dia turun bisa saja saat kegiatan belajar mengajar. Itu kalau di kelas, lalu dia mungkin siswa lihat ke kaca luar kemudian ada monyet, itu akan mencuri perhatian. Di sisi lain mengganggu, tapi mungkin di sisi lain menghilangkan kejenuhan mungkin ya bagi siswa," katanya.
(jon)