Kronologi Pencurian di Rumah Mewah Kelapa Gading saat Pemilik Tertidur Lelap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pencuri berinisial AR (24) dengan leluasa beraksi seorang diri menyatroni rumah mewah di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dalam aksinya AR menggasak sejumlah barang berharga saat pemilik rumah tertidur lelap.
Pemilik rumah, Dixsy (45) dan keluarga sangat terkejut ketika terbangun melihat sejumlah barang sudah berantakan, seperti habis dibobol maling.
Melihat kondisi rumahnya yang berantakan, Dixsy langsung melihat rekaman CCTV, baik yang berada di dalam maupun luar rumah. Saat hendak dibuka, kamera pengawas tersebut tenyata telah dirusak oleh pelaku.
"Kami ada di rumah dan kondisinya tidak kosong. Jadi (rumah) kami tempati. Kami juga tidur dimana mereka (pencuri) beraksi," ujar Dixsy di Polsek Kelapa Gading, Selasa (6/6/2023).
Ia menjelaskan, aksi pencurian tersebut terjadi pada Senin (29/5/2023) dini hari. Kejadian diduga berlangsung sebelum pukul 02.00 WIB. Sebab CCTV sudah mati setelah pukul 02.00 WIB.
"Sekitar jam 2 lewat tidak ada Lagi rekaman CCTV, pelaku mencabutnya," katanya.
Menurut Dixsy, komplek tempat tinggalnya terbilang aman. Sebab komplek perumahannya dijaga oleh petugas keamanan.
"Kalau kata polisi, pelaku sudah melakukan atau mengawasi cukup lama dengan kecanggihan teknologi yang bersangkutan bisa lihat. Kami berhadapan dengan pelaku profesional, ini menjadi perhatian kami dan warga," ucapnya.
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Vokky Sagala mengungkapkan, aksi pelaku merupakan modus baru dalam kasus pencurian, yakni menggunakan aplikasi peta online untuk melacak target.
"Hal yang unik dari perkara ini, pelaku menggunakan modus baru dalam menentukan target operasi rumah yang dicuri. Sekarang ini pelaku tidak perlu lagi seperti model gaya konvensional yang harus cek target dahulu," jelas Vokky
Sebelum beraksi, pelaku terlebih dulu melacak rumah mewah yang ditargetkan. Ia tidak perlu mendatangi lokasi, tetapi menggunakan teknologi smartphone, yakni Google Maps.
.
"Dari aplikasi peta tersebut pelaku cukup melihat dari handphonenya dan jelas melihat rumah-rumah sekitar tersebut, termasuk juga bisa melihat konsisi di kanan kirinya," ucapnya.
Dengan aplikasi tersebut, AR dengan mudah dapat memilih target atau sasaran rumah mewah yang akan didatangi. Sebab ia bisa melihat pengamanan yang sangat lemah. Pelaku kemudian leluasa menjarah barang-barang berharga di dalam rumah.
"Selang satu dua jam pelaku berhasil masuk ke rumah dan menguasai dua unit laptop, satu unit handphone, dan beberapa barang berharga lainnya. Ada juga baju yang bermerek. Setelah itu pelaku keluar dan meninggalkan lokasi melarikan diri," tutup Vokky.
Pemilik rumah, Dixsy (45) dan keluarga sangat terkejut ketika terbangun melihat sejumlah barang sudah berantakan, seperti habis dibobol maling.
Melihat kondisi rumahnya yang berantakan, Dixsy langsung melihat rekaman CCTV, baik yang berada di dalam maupun luar rumah. Saat hendak dibuka, kamera pengawas tersebut tenyata telah dirusak oleh pelaku.
"Kami ada di rumah dan kondisinya tidak kosong. Jadi (rumah) kami tempati. Kami juga tidur dimana mereka (pencuri) beraksi," ujar Dixsy di Polsek Kelapa Gading, Selasa (6/6/2023).
Ia menjelaskan, aksi pencurian tersebut terjadi pada Senin (29/5/2023) dini hari. Kejadian diduga berlangsung sebelum pukul 02.00 WIB. Sebab CCTV sudah mati setelah pukul 02.00 WIB.
"Sekitar jam 2 lewat tidak ada Lagi rekaman CCTV, pelaku mencabutnya," katanya.
Menurut Dixsy, komplek tempat tinggalnya terbilang aman. Sebab komplek perumahannya dijaga oleh petugas keamanan.
"Kalau kata polisi, pelaku sudah melakukan atau mengawasi cukup lama dengan kecanggihan teknologi yang bersangkutan bisa lihat. Kami berhadapan dengan pelaku profesional, ini menjadi perhatian kami dan warga," ucapnya.
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Vokky Sagala mengungkapkan, aksi pelaku merupakan modus baru dalam kasus pencurian, yakni menggunakan aplikasi peta online untuk melacak target.
"Hal yang unik dari perkara ini, pelaku menggunakan modus baru dalam menentukan target operasi rumah yang dicuri. Sekarang ini pelaku tidak perlu lagi seperti model gaya konvensional yang harus cek target dahulu," jelas Vokky
Sebelum beraksi, pelaku terlebih dulu melacak rumah mewah yang ditargetkan. Ia tidak perlu mendatangi lokasi, tetapi menggunakan teknologi smartphone, yakni Google Maps.
.
"Dari aplikasi peta tersebut pelaku cukup melihat dari handphonenya dan jelas melihat rumah-rumah sekitar tersebut, termasuk juga bisa melihat konsisi di kanan kirinya," ucapnya.
Dengan aplikasi tersebut, AR dengan mudah dapat memilih target atau sasaran rumah mewah yang akan didatangi. Sebab ia bisa melihat pengamanan yang sangat lemah. Pelaku kemudian leluasa menjarah barang-barang berharga di dalam rumah.
"Selang satu dua jam pelaku berhasil masuk ke rumah dan menguasai dua unit laptop, satu unit handphone, dan beberapa barang berharga lainnya. Ada juga baju yang bermerek. Setelah itu pelaku keluar dan meninggalkan lokasi melarikan diri," tutup Vokky.
(thm)