Ini Alasan Keluarga D Sindir Polda Metro Terkait Kasus Mario Dandy
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keluarga korban D, Alto Luger buka suara terkait sindirannya terhadap Polda Metro Jaya daam menangani kasus penganiayaan yang dilakukan anak mantan pejabat Ditjen Pajak, Mario Dandy Satriyo (20).
Alto mengungkapkan alasannya mengeluarkan sindiran itu lantaran pihak korban D merasa kecewa perihal berkas perkara Mario Dandy yang belum rampung.
“Itu bukan hanya kekecewaan keluarga, tetapi kekecewaan seluruh masyarakat yang mengikuti perkembangan kasus ini,” kata Alto, Rabu (24/5/2023).
“Jadi seharusnya itu tidak perlu terlalu lama untuk proses pemberkasan si Mario dan juga Shane. Namun dari kejadian dari tanggal 20 Februari sampai sekarang ini sudah berapa bulan, sudah tiga bulan dan lama sekali kan, jadi itu kekecewaan,” sambungnya.
Alto juga menilai apabila kasus ini terus berlarut, maka masyarakat akan berasumsi liar terhadap kasus penganiayaan terhadap korban D.
“Semakin lama kasus ini belum disidangkan, makan akan semakin banyak asumsi-asumsi liar bahwa mereka masuk angin. Karena selama ini kan perspektif masyarakat tentang Polri lagi turun karena kasus-kasus sebelumnya,” jelas dia.
Sebelumnya, Keluarga D (15) mengaku lelah dengan proses penanganan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo cs. Hingga kini, pihak kepolisian masih belum rampung menyelesaikan berkas perkara tersebut dilanjutkan ke tahap persidangan.
Ungkapan tersebut disampaikan langsung oleh perwakilan keluarga korban D, Alto Luger melalui akun Twitternya. Alto menyebutkan, pihak keluarga korban D merasa lelah dengan ketidakjelasan dari perkembangan kasus tersebut.
Alto mengungkapkan alasannya mengeluarkan sindiran itu lantaran pihak korban D merasa kecewa perihal berkas perkara Mario Dandy yang belum rampung.
“Itu bukan hanya kekecewaan keluarga, tetapi kekecewaan seluruh masyarakat yang mengikuti perkembangan kasus ini,” kata Alto, Rabu (24/5/2023).
“Jadi seharusnya itu tidak perlu terlalu lama untuk proses pemberkasan si Mario dan juga Shane. Namun dari kejadian dari tanggal 20 Februari sampai sekarang ini sudah berapa bulan, sudah tiga bulan dan lama sekali kan, jadi itu kekecewaan,” sambungnya.
Alto juga menilai apabila kasus ini terus berlarut, maka masyarakat akan berasumsi liar terhadap kasus penganiayaan terhadap korban D.
“Semakin lama kasus ini belum disidangkan, makan akan semakin banyak asumsi-asumsi liar bahwa mereka masuk angin. Karena selama ini kan perspektif masyarakat tentang Polri lagi turun karena kasus-kasus sebelumnya,” jelas dia.
Sebelumnya, Keluarga D (15) mengaku lelah dengan proses penanganan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo cs. Hingga kini, pihak kepolisian masih belum rampung menyelesaikan berkas perkara tersebut dilanjutkan ke tahap persidangan.
Ungkapan tersebut disampaikan langsung oleh perwakilan keluarga korban D, Alto Luger melalui akun Twitternya. Alto menyebutkan, pihak keluarga korban D merasa lelah dengan ketidakjelasan dari perkembangan kasus tersebut.
(ams)