Asal Usul Nama Kwitang dari Kwee Tang Kiam Si Penjual Obat yang Jago Bela Diri

Jum'at, 05 Mei 2023 - 13:31 WIB
loading...
Asal Usul Nama Kwitang...
Kawasan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat terkenal sebagai gudang buku karena dipenuhi pedagang buku bekas maupun baru. Foto: Dok MPI
A A A
JAKARTA - Asal usul nama Kwitang di Senen , Jakarta Pusat ada banyak versi. Salah satunya berasal dari Kwee Tang Kiam yang bekerja sebagai penjual obat dan ahli bela diri Kuntao.

Kwee Tang Kiam merupakan sosok pengembara Tionghoa yang datang ke Batavia pada abad ke-17. Dia dikenal sebagai jawara oleh orang-orang Betawi. Dia juga mengajarkan berbagai jurus ampuh kepada masyarakat dengan mengandalkan kecepatan dan kekuatan fisik.

Selain jago bela diri, Kwee Tang Kiam sangat lihai dalam berdagang. Tak heran, dia memiliki cukup banyak harta.
Baca juga: Penampakan Halte Transjakarta Kwitang Usai Direvitalisasi

Kwee Tang Kiam menjadi sosok yang sangat disegani dan dihormati masyarakat. Kampung tempat tinggal Kwee Tang Kiam kemudian dikenal dengan nama Kwitang. Namun, popularitas dan kekayaan Kwee Tang Kiam tak bertahan lama. Sebab, hartanya termasuk tanah-tanahnya dijual oleh anaknya yang suka berjudi.

Versi lain menyatakan bahwa Kwitang berasal dari nama seorang tuan tanah terkenal yakni Kwik Tang Kiam. Pada era kolonial, Kwik Tang Kiam menguasai hampir seluruh tanah di kampungnya.

Saking terkenalnya, sebagian besar masyarakat Betawi mengetahui sosok tersebut dan menyebut kampung tempat tinggal Kwik Tang Kiam sebagai kampung si Kwik Tang. Seriring berjalannya waktu, kampung tersebut dikenal dengan nama kampung Kwitang.

Kampung Kwitang dihuni berbagai etnis mulai Tionghoa hingga Arab. Mereka yang menetap di kampung ini juga mempunyai profesi beragam seperti budayawan, seniman, politikus, hingga jawara silat.

Pada tahun 1970-an, Kwitang terkenal menjadi gudang buku karena dipenuhi pedagang buku bekas maupun baru. Popularitas Kwitang sebagai pasar buku semakin meningkat saat dijadikan salah satu lokasi pengambilan gambar film Ada Apa dengan Cinta tahun 2002.

Sayangnya, eksistensi pedagang buku di Kwitang kian pudar sejak tahun 2008. Sebab, pemerintah menggusur lapak-lapak pedagang. Penggusuran berujung unjuk rasa pedagang buku di depan gedung DPR, Jakarta, pada Agustus 2008. Mereka menuntut agar pemerintah menghentikan penggusuran.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1244 seconds (0.1#10.140)