May Day, Ini 4 Aktivis Legenda Pergerakan Buruh di Indonesia
loading...
A
A
A
Semasa hidup, Marsinah dikenal vokal menyuarakan hak-hak kaum buruh.Perjuangan Marsinah terpaksa terhenti setelah diculik, disiksa dan diperkosa secara brutal.
Jenazah Marsinah ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah gubuk di daerah Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur. Marsinah ditemukan 200 km dari tempatnya bekerja, pada 9 Mei 1993 setelah menghilang tiga hari.
Pembunuhan Marsinah ini menjadi salah satu kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat yang pernah terjadi di Indonesia dan menarik perhatian dunia.
Marsinah seorang aktivis dan buruh pabrik pada era Orde Baru dan bekerja di PT Catur Putra Surya (CPS) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Kasus ini menjadi catatan Organisasi Buruh Internasional (ILO) dikenal sebagai kasus 1773.
2. Wiji Thukul
Mirip dengan Marsinah, Wiji Thukul menghilang secara misterius hingga kini dan keberadaanya tak pernah diketahui. Wiji diduga diculik karena suaranya yang vokal dalam membela pergerakan buruh di Indonesia.
Lewat sastra Wiji menjadi martir penyemangat para buruh kala itu. Wiji diduga diculik pada 27 Juli 1998, di usianya yang baru menginjak 34 tahun. Berawal dari peristiwa 27 Juli 1996 hingga kerusuhan 1998, Wiji sering berpindah-pindah daerah dengan maksud bersembunyi dari kejaran aparat.
Tidak ada yang tahu dirinya masih hidup atau sudah meninggal kejelasan dari salah satu aktivis 98 ini. Bahkan, kisah hidup Wiji Tukul di filmkan beberapa tahun silam yang berdasarkan kesaksian perjalanan hidup Wiji dari keluarga maupun teman perjuangannya.
Wiji sebenarnya bukanlah buruh, tapi dia aktif dalam memperjuangkan hak-hak buruh pada masa Orde Baru. Latar belakang seni dan sastra yang dimilikinya membuatnya piawai untuk membangkitkan semangat massa dengan kata-kata.
Jenazah Marsinah ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah gubuk di daerah Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur. Marsinah ditemukan 200 km dari tempatnya bekerja, pada 9 Mei 1993 setelah menghilang tiga hari.
Pembunuhan Marsinah ini menjadi salah satu kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat yang pernah terjadi di Indonesia dan menarik perhatian dunia.
Marsinah seorang aktivis dan buruh pabrik pada era Orde Baru dan bekerja di PT Catur Putra Surya (CPS) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Kasus ini menjadi catatan Organisasi Buruh Internasional (ILO) dikenal sebagai kasus 1773.
2. Wiji Thukul
Mirip dengan Marsinah, Wiji Thukul menghilang secara misterius hingga kini dan keberadaanya tak pernah diketahui. Wiji diduga diculik karena suaranya yang vokal dalam membela pergerakan buruh di Indonesia.
Lewat sastra Wiji menjadi martir penyemangat para buruh kala itu. Wiji diduga diculik pada 27 Juli 1998, di usianya yang baru menginjak 34 tahun. Berawal dari peristiwa 27 Juli 1996 hingga kerusuhan 1998, Wiji sering berpindah-pindah daerah dengan maksud bersembunyi dari kejaran aparat.
Tidak ada yang tahu dirinya masih hidup atau sudah meninggal kejelasan dari salah satu aktivis 98 ini. Bahkan, kisah hidup Wiji Tukul di filmkan beberapa tahun silam yang berdasarkan kesaksian perjalanan hidup Wiji dari keluarga maupun teman perjuangannya.
Wiji sebenarnya bukanlah buruh, tapi dia aktif dalam memperjuangkan hak-hak buruh pada masa Orde Baru. Latar belakang seni dan sastra yang dimilikinya membuatnya piawai untuk membangkitkan semangat massa dengan kata-kata.