Depok Disebut Kota Paling Intoleran, Ini Kata Wali Kota Idris
loading...
A
A
A
DEPOK - Kota Depok disebut sebagai salah satu kota intoleran dari hasil survei Setara Institute. Predikat ini sudah tiga kali dinobatkan pada Kota Depok. Hal itu berdasarkan hasil survei dari Institute for Democracy, Security, and Strategic Studies (IDESSS).
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan,hasil survei itu menyebut Depok cukup rukun antar agama dan konflik sosial. Survei dilakukan bersama praktisi Universitas Indonesia (UI) tentang indeks kerukunan umat beragama dan indeks konflik sosial tahun 2022.
“Dari kedua penilaian tersebut, Kota Depok dinilai cukup rukun,” kata Idris dalam keteranganya, Minggu (16/4/2023).
Dari hasil pengukuran indeks kerukunan umat beragama tahun 2022, Depok beradakategori cukup rukun. Hasil skornya sebesar 3.26 yang penilaiannya berdasarkan sejumlah aspek.
“Pada aspek toleransi skornya 3,41 atau cukup rukun dan aspek kerja sama skornya 3,31 cukup rukun juga,” ujarnya.
Untuk penilaian aspek kesetaraan, Kota Depok mendapatkan skor 3,06 atau cukup rukun. Begitupun dengan skor indeks kerukunan umat beragama, Kota Depok 2022 mengalami kenaikan sebesar 0,18 poin dari tahun sebelumnya.
“Jadi skornya 3.26 dan menjadi skor indeks kerukunan umat beragama Kota Depok, tertinggi dalam jangka waktu tiga tahun sebelumnya,” tambahnya.
IDESS menilai enam aspek untuk indeks konfilik sosial Kota Depok. Yaitu aspek identitas agama, aspek Identitas suku atau ras, aspek identitas kewilayahan.
“Ada juga penilaian aspek sumber daya ekonomi, relasi sosial kelompok status sosial ekonomi, dan orientasi politik,” katanya.
Aspek tersebut dinilai secara teliti dan terukur sehingga menghasilkan nilai yang baik. Aspek tersebut turut diambil dan dibandingkan dengan aspek pada penilaian tiga tahun sebelumnya.
“Skor indeks konflik sosial Kota Depok pada 2022 sebesar 1.74 dengan kategori cenderung aman,” tutupnya.
Lihat Juga: 7 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik Versi EduRank, Berapa Biaya Kuliah di UI?
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan,hasil survei itu menyebut Depok cukup rukun antar agama dan konflik sosial. Survei dilakukan bersama praktisi Universitas Indonesia (UI) tentang indeks kerukunan umat beragama dan indeks konflik sosial tahun 2022.
“Dari kedua penilaian tersebut, Kota Depok dinilai cukup rukun,” kata Idris dalam keteranganya, Minggu (16/4/2023).
Dari hasil pengukuran indeks kerukunan umat beragama tahun 2022, Depok beradakategori cukup rukun. Hasil skornya sebesar 3.26 yang penilaiannya berdasarkan sejumlah aspek.
“Pada aspek toleransi skornya 3,41 atau cukup rukun dan aspek kerja sama skornya 3,31 cukup rukun juga,” ujarnya.
Untuk penilaian aspek kesetaraan, Kota Depok mendapatkan skor 3,06 atau cukup rukun. Begitupun dengan skor indeks kerukunan umat beragama, Kota Depok 2022 mengalami kenaikan sebesar 0,18 poin dari tahun sebelumnya.
“Jadi skornya 3.26 dan menjadi skor indeks kerukunan umat beragama Kota Depok, tertinggi dalam jangka waktu tiga tahun sebelumnya,” tambahnya.
IDESS menilai enam aspek untuk indeks konfilik sosial Kota Depok. Yaitu aspek identitas agama, aspek Identitas suku atau ras, aspek identitas kewilayahan.
“Ada juga penilaian aspek sumber daya ekonomi, relasi sosial kelompok status sosial ekonomi, dan orientasi politik,” katanya.
Aspek tersebut dinilai secara teliti dan terukur sehingga menghasilkan nilai yang baik. Aspek tersebut turut diambil dan dibandingkan dengan aspek pada penilaian tiga tahun sebelumnya.
“Skor indeks konflik sosial Kota Depok pada 2022 sebesar 1.74 dengan kategori cenderung aman,” tutupnya.
Lihat Juga: 7 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik Versi EduRank, Berapa Biaya Kuliah di UI?
(ams)