Begini Kata Kemenag Soal Travel Umrah Naila Lolos Pengawasan hingga Jemaah Telantar di Arab Saudi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Agama ( Kemenag ) angkat bicara terkait lolosnya agen travel umrah PT Naila Syafaah Wisata Mandiri (NSWM) milik Mahfudz Abdullah (52), yang diduga melakukan penipuan kepada jemaah . Kemenag telah melakukan pengawasan dan pencegahan untuk meminimalisir adanya korban dari travel umrah bodong.
Demikian disampaikan Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Kementerian Agama, Mujib Roni. Kata dia, salah satu yang dilakukan, dengan mengedukasi ke calon jemaah.
"Hanya saja memang eforia jemaah ditambah lagi dengan gampangnya izin berusaha yang sudah semakin longgar, menjadikan kami juga agak keteteran," tutur Mujib saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Bahkan, Mujib membeberkan data jemaah umrah tahun ini yang sudah lebih dari 1 juta orang. Bahkan, kata Mujib, hingga pertengahan Maret 2023, total jemaah umrah telah lebih dari 400.000 jemaah.
Ia memperkirakan, jemaah yang akan menunaikan ibadah umrah hingga akhir tahun mencapai 2 juta orang. Dengan animo tinggi, kata Mujib, membuat para calon jemaah mudah teriming-iming dengan tawaran agen travel.
"Kalau kemudian masyarakat mendapati promosi atau iklan dengan harga yang murah atau miring, kemudian di sisi yang lain antrean haji juga cukup panjang, maka kemudian ini menjadikan masyarakat jadi tergiur," terang Mujib.
"Bahkan tidak sedikit mereka itu bisa mempengaruhi warga masyarakat yang sudah mendaftarkan haji, itu membatalkan pendaftarannya untuk dialihkan ke umrah. Ini banyak juga," terang Mujib.
Kendati demikian, Mujib merasa, pihaknya harus bersinergi dengan seluruh stakeholder seperti kepolisian, Ditjen Imigrasi, hingga Kemenhub. Tujuannya, agar praktik travel umrah bodongan dapat diberantas.
"Dengan keberadaan diri kami sendiri Kemenag tentu ini akan menjadi keterbatasan dan menjadikan lubang kemungkinan terjadinya pelanggaran akan semakin menganga jika kami hanya berjalan sendiri," tutur Mujib.
Demikian disampaikan Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Kementerian Agama, Mujib Roni. Kata dia, salah satu yang dilakukan, dengan mengedukasi ke calon jemaah.
"Hanya saja memang eforia jemaah ditambah lagi dengan gampangnya izin berusaha yang sudah semakin longgar, menjadikan kami juga agak keteteran," tutur Mujib saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Bahkan, Mujib membeberkan data jemaah umrah tahun ini yang sudah lebih dari 1 juta orang. Bahkan, kata Mujib, hingga pertengahan Maret 2023, total jemaah umrah telah lebih dari 400.000 jemaah.
Ia memperkirakan, jemaah yang akan menunaikan ibadah umrah hingga akhir tahun mencapai 2 juta orang. Dengan animo tinggi, kata Mujib, membuat para calon jemaah mudah teriming-iming dengan tawaran agen travel.
"Kalau kemudian masyarakat mendapati promosi atau iklan dengan harga yang murah atau miring, kemudian di sisi yang lain antrean haji juga cukup panjang, maka kemudian ini menjadikan masyarakat jadi tergiur," terang Mujib.
"Bahkan tidak sedikit mereka itu bisa mempengaruhi warga masyarakat yang sudah mendaftarkan haji, itu membatalkan pendaftarannya untuk dialihkan ke umrah. Ini banyak juga," terang Mujib.
Kendati demikian, Mujib merasa, pihaknya harus bersinergi dengan seluruh stakeholder seperti kepolisian, Ditjen Imigrasi, hingga Kemenhub. Tujuannya, agar praktik travel umrah bodongan dapat diberantas.
"Dengan keberadaan diri kami sendiri Kemenag tentu ini akan menjadi keterbatasan dan menjadikan lubang kemungkinan terjadinya pelanggaran akan semakin menganga jika kami hanya berjalan sendiri," tutur Mujib.