Hampir 1 Tahun Ditutup, Ribuan Pekerja Pelabuhan KCN Marunda Jadi Pengangguran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penutupan Pelabuhan KCN, Marunda, Jakarta Utara , sejak 2022 lalu berimbas terhadap ribuan pekerja. Banyak pekerja yang kini tak bisa menafkahi keluarganya sejak Pelabuhan Marunda tersebut ditutup.
Pelabuhan KCN tak lagi beroperasi seiring dicabutnya izin PT Karya Citra Nusantara (KCN) selaku pengelola pelabuhan pada Juni 2022 silam. Bay Fauzi (46), mantan mandor tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Pelabuhan Marunda ini mengungkapkan, saat ini belum memiliki pekerjaan tetap untuk bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga.
Sebelum pelabuhan ditutup, lanjut dia, setiap bulan bisa menghasilkan pendapatan Rp6 juta. Namun, kini untuk mendapatkan uang Rp1 juta, Fauzi harus bersusah payah.
"Saya masih suka diminta teman di Pelabuhan Tanjung Priok buat bantu-bantu kalau di sana keteteran, tapi kan enggak setiap saat juga," ujar Fauzi kepada awak media, Selasa (28/3/2023).
Ketua Pengguna Jasa Pelabuhan Marunda Fudyanpo Kamin menuturkan, ada sebanyak 2.000 pekerja yang kehilangan mata pencaharian semenjak ditutupnya operasional Pelabuhan KCN Marunda. Ribuan karyawan tersebut berasal dari berbagai sektor di pelabuhan.
"Akibat penutupan operasi banyak pekerja yang menjadi pengangguran. Bahkan tidak sedikit pula yang sampai harus pulang kampung karena sudah tak ada kepastian hidup di Ibu Kota," katanya.
Para mantan pekerja Pelabuhan KCN Marunda pun meminta pemerintah mencarikan solusi atas masalah yang kini mereka hadapi. Mereka meminta pemerintah dapat membuka kembali operasional Pelabuhan KCN Marunda.
Di sisi lain, pencemaran udara jadi alasan penutupan juga dinilai masih belum dapat dibuktikan. Setelah KCN ditutup, warga Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara masih tetap merasakan pencemaran debu batubara di sekitar permukiman.
Pelabuhan KCN tak lagi beroperasi seiring dicabutnya izin PT Karya Citra Nusantara (KCN) selaku pengelola pelabuhan pada Juni 2022 silam. Bay Fauzi (46), mantan mandor tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Pelabuhan Marunda ini mengungkapkan, saat ini belum memiliki pekerjaan tetap untuk bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga.
Sebelum pelabuhan ditutup, lanjut dia, setiap bulan bisa menghasilkan pendapatan Rp6 juta. Namun, kini untuk mendapatkan uang Rp1 juta, Fauzi harus bersusah payah.
"Saya masih suka diminta teman di Pelabuhan Tanjung Priok buat bantu-bantu kalau di sana keteteran, tapi kan enggak setiap saat juga," ujar Fauzi kepada awak media, Selasa (28/3/2023).
Ketua Pengguna Jasa Pelabuhan Marunda Fudyanpo Kamin menuturkan, ada sebanyak 2.000 pekerja yang kehilangan mata pencaharian semenjak ditutupnya operasional Pelabuhan KCN Marunda. Ribuan karyawan tersebut berasal dari berbagai sektor di pelabuhan.
"Akibat penutupan operasi banyak pekerja yang menjadi pengangguran. Bahkan tidak sedikit pula yang sampai harus pulang kampung karena sudah tak ada kepastian hidup di Ibu Kota," katanya.
Para mantan pekerja Pelabuhan KCN Marunda pun meminta pemerintah mencarikan solusi atas masalah yang kini mereka hadapi. Mereka meminta pemerintah dapat membuka kembali operasional Pelabuhan KCN Marunda.
Di sisi lain, pencemaran udara jadi alasan penutupan juga dinilai masih belum dapat dibuktikan. Setelah KCN ditutup, warga Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara masih tetap merasakan pencemaran debu batubara di sekitar permukiman.
(hab)